Jalan, Pelabuhan dan Perintis, Memperlancar Akses Warga Kawasan Lobo ke Kota Kaimana
KAIMANA, KT- Di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu, warga beberapa kampung di kawasan Teluk Triton, lancar mengakses ke Kota Kaimana. Hanya dengan Rp. 10.000, warga bisa membawa hasil perkebunan mereka ke Kota Kaimana untuk dipasarkan.
Mereka menggunakan transportasi laut, yakni dengan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 75, yang saat ini akan sandar di Pelabuhan Laut Kampung Lobo.
Salah seorang warga Kampung Lobo, Wilhelmina Isoga Angganun, dalam keterangannya mengatakan, mereka harus menggunakan kapal perintis, karena membawa hasil perkebunan untuk dijual ke Kota Kaimana.
“Memang saat ini musim Timur, sehingga kami lebih memilih dengan menggunakan Perintis. Karena tiketnya pun sangat murah yakni 10.000 per orang,” ujarnya dengan penuh bahagia.
Dia lebih lebih lanjut mengatakan, akses transportasi ini juga didukung dengan tersedianya Pelabuhan Laut dan juga ruas jalan yang sudah dibangun beberapa tahun lalu, yang bisa menghubungkan beberapa kampung di kawasan ini.
Dia pun sangat berharap agar, dengan akses yang semakin lancar ini, ke depannya bisa membantu warga di kawasan Teluk Triton untuk memasarkan hasilnya ke Kota.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Kampung Lobo, Lamber Orani dalam keterangannya mengatakan, akses jalan dan pelabuhan yang sudah dibangun saat ini, telah memotivasi masyarakat di kawasan ini mulai memproduksi hasil pertanian dan pekebunan mereka.
“Akses jalan dan pelabuhan ini, sudah sangat membantu masyarakat. Apalagi dengan hadirnya kapal perintis yang sudah bisa sandar di Pelabuhan Lobo. Jadi bukan saja, mereka bawa hasil ke Kota Kaimana, tetapi juga mereka bawa hasil ke Timika. Karena Kapal selalu stay sehari di Timika, sehingga mereka langsung pulang dengan kapal itu, karena jualan mereka sudah laku. Ada juga yang bawa hasil hingga ke Fakfak,” akunya.
Dia mengatakan, akses jalan yang menghubungkan beberapa kampung di kawasan Lobo, telah membantu masyarakat. Kondisi ini pun memberikan dampak bahwa panen pala setiap tahunnya, lebih banyak hasilnya, ketimbang sebelum ada jalan.
“Jalan sudah ada, pelabuhan pun demikian, bahkan akses kapal perintis ini pun selalu ada setiap saat, yakni selain Sabuk Nusantara, tetapi juga KM Erana, sehingga masyarakat sangat bersyukur dengan kondisi ini. Kami butuh jalan, pelabuhan dan perintis, itu sudah cukup bagi kami untuk bisa mengembangkan hasil pertanian dan perkebunan kami,” tegasnya.(CR10-R1)