Dandim 1804 Kaimana ; MBG Berdampak bagi Kecerdasan Siswa dan Peningkatan Ekonomi Daerah

0
IMG-20250527-WA0083

KAIMANA, KT – Dandim 1804 Kaimana, Letkol Arm Debi Irawan memaparkan goals yang diharapkan termasuk multiplier effect dari Makan Bergisi Gratis (MBG) yang saat ini sedang dicanangkan oleh Pemerintah.

 

Kepada Kabar Triton di ruang kerjanya, Selasa (27/5/25), dia menjelaskan jika makan bergizi gratis (MBG) ini dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto bertujuan, pertama yakni meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi terhadap penerima manfaat, terutama para pelajar.

 

Sedangkan, multiplier effect dari program ini meliputi empat bidang, yakni pertama, adalah bidang gizi, bidang pendidikan, bidang ekonomi dan bidang pengentasan kemiskinan.

 

“Bidang gizi yakni meningkatkan asupan gizi bagi penerima manfaat kemudian juga meningkatkan pola hidup sehat, karena yang diterapkan ini kan empat sehat lima sempurna,” jelasnya.

 

Kemudian untuk bidang pendidikan, lanjut dia, ldengan adanya program MBG ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat sekolah bagi anak-anak yang dulunya malas ke sekolah.

 

“Selain itu asupan gizi anak bagus maka tentu secara otomatis anak-anak akan cerdas. Bagaimana kita mau belajar kalau kekurangan gizi, karena itu gizi kita harus terisi dulu, ” tambahnya.

 

Untuk bidang ekonomi, lanjut dia, sudah jelas bahan yang dibutuhkan untuk MBG ini adalah bahan lokal, berupa sayur, ikan, daging dan bumbu-bumbu yang diperoleh dari masyarakat. Maka dengan demikian ada perputaran ekonomi di pasar.

 

“Jadi bidang ekonomi ini berdampak besar, selain adanya penyerapan tenaga pekerja, boleh dibayangkan bahwa satu Dapur terdiri dari 47 orang, maka tiga dapur sudah tentu 141 orang dipekerjakan di sana, belum lagi hasil dari petani sayur dan buah-buahan yang dibeli untuk program ini, ” ujarnya.

 

Sementara untuk  bidang pengentasan kemiskinan, papar dia, yang dimaksud kemiskinan yaitu dengan adanya program MBG bisa memacu petani untuk lebih giat lagi.

 

“Selain serapan tenaga kerja untuk di dapur, bisa juga ada pedagang ayam potong di Kaimana, atau juga masyarakat yang dulunya bertani hanya untuk kebutuhan makan minum bisa dimanfaatkan untuk bersaing di pasar dengan menjual hasil pertaniannya” tutup Letkol Debi.(JRTC-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan