Pegadaian Kaimana Gelar Literasi Keuangan

KAIMANA, KT – Kantor Pegadaian Kaimana laksanakan kegiatan literasi keuangan Prioritas gerakan nasional cerdas keuangan (Gencarkan) tahun 2025.
Kepala Departemen Produk Non Gadai, Yohanis Narahawarin dalam sambutannya di rumah makan Belia pada Kamis, (7/8/25) mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia.
Menurut Yohanis Narahawarin bahwa peran pegadaian sudah menjadi perbaikan utama dalam bisnis gadaian. yang komposisinya barang jaminan lebih daripada 90% didonasi oleh barang jaminan emas.
“Selain itu, pegadaian telah dikenal dengan produk investasi emas, serta mulia, dan yang terbaru yang biasa dikenal dengan tabungan emas.” Sebutnya.
Menurut dia bahwa Kegiatan hari ini merupakan wujudnya akan sinergitas dengan otoritas jasa keuangan atau OJK, pemerintah daerah, dan mitra lainnya dalam mendukung program nasional, literasi, dan inklusi keuangan.
“Perlu diketahui bahwa pegadaian sebagai domain pergerak dan juga jasa keuangan yang memiliki komitmen kuat untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat,
terhadap ekosistemi emas, dan menunjukkan kekuatan ekosistemi keuangan terutama dalam hal penyelenggaraan keuangan yang bijak, aman, dan bertanggung jawab” ungkapnya.

Bersamaan dengan itu Kepala Bank Papua Cabang Kaimana Kanisius Iba mengatakan bahwa Kegiatan ini tidak hanya berbicara soal menabung, tetapi juga berinvestasi dan bagaimana mengelola keuangan dengan bijak memahami hak dan kewajiban, serta menjadikan sumber keuangan sebagai penungkatan kesejahteraan.
“Kami percaya bahwa gerakan keuangan bukan hanya milik masyarakat, daerah-daerah yang sudah maju, tetapi gerakan keuangan ini baiknya distribusikan atau dihidupkan sampai kepada masyarakat di pelosok-pelosok,” jelasnya.
Kepala Bank Papua Cabang Kaimana ini menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaksanakan terkait dengan literasi keuangan, perusahaan pengupahan, fasilitas, dan juga alat-alat pembayaran sampai ke pelosok.
“Saya berharap agar kita selalu mencari informasi terkait dengan literasi keuangan, untuk menjadikan hal ini sebagai titik kuasa untuk memperdayakannya, kemudian bagaimana melahirkan masyarakat yang tidak hanya cerdas secara finansial,
tetapi juga mandiri dan tangguh dalam mengatasi tentang ekonomi di masa depan,” tutupnya.(JRTC-R1)