Tingkat Partisipasi Siswa di Kaimana Masih Sangat Rendah

0
WhatsApp Image 2025-07-28 at 21.37.17

 

 

KAIMANA, KT- Tim Ahli penyusunan RPJMD Kabupaten Kaimana 2025-2030, Dr. Matias Mairuma, MM menyebutkan, tingkat paritisipasi siswa di semua tingkatan pendidikan di Kaimana masih terbilang sangat rendah.

 

Hal itu disampaikan Matias Mairuma, saat memberikan pemaparannya pada kegiatan Musrenbang RPJMD Kabupaten Kaimana 2025-2030 yang digelar di Gedung Pertemuan Krooy, Senin (28/7/25).

 

Menurutnya, tingkat partisipasi siswa untuk tingkat sekolah dasar masih belum 100 persen dibandingkan dengan daerah lain di Tanah Papua. Bahkan, lebih mirisnya lagi adalah tingkat partisipasi anak di tingkat SMP hanya 60 sekian persen saja, dan SMA atau SLTA hanya sampai 40 persen saja.

 

“Jadi dari tingkat partisipasi siswa itu, semakin tinggi jenjang pendidikannya, semakin berkurang jumlahnya. Ini menjadi tanggungjawan kita bersama, bukan hanya tanggungjawab Dinas Pendidikan semata, melainkan tanggungjawab kita semua. Dan bagaimana menyelematkan anak-anak Papua, pemilik APBD ini dari persoalan ini,” tegasnya.

 

Dalam pemaparannya, Mantan Bupati Kaimana dua periode ini pun mengaku, jika rata-rata lama sekolah untuk anak usai sekolah di Kabupaten Kaimana hanya 8,5 tahun.

 

“Itu artinya anak usia sekolah hanya pada kelas III SMP dan setelah itu berhenti sekolah. Dan ini bukan terjadi di Kota Kaimana, tetapi lebih banyak yang ada di kampung-kampung,” tegasnya.

 

Padahal menurut dia, Dinas Pendidikan setiap tahunnya mendapatkan anggaran yang tidak sedikit jumlahnya, yakni sebesar Rp, 230 miliar.

 

“Tiap tahun Dinas Pendidikan kita dialokasikan anggaran 20 persen atau sekitar 230 miliar setiap tahunnya untuk sektor pendidikan, namun literasi dan numerasi anak usai sekolah kita di Kabupaten Kaimana ini masih terbilang sangat rendah,” tegasnya lagi.

 

Dikatakan, jika anggaran ada dan anak usai sekolah tidak mampu menyelesaikan sekolahnya, hal tersebut lebih disebabkan karena salah urus.

 

Bupati Kaimana, Hasan Achmad, dalam pemaparannya juga mengaku jika literasi dan numerasi anak usai sekolah di Kabupaten Kaimana masih tergolong sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Barat.

 

Dia pun sangat berharap agar, ke depannya hal ini menjadi perhatian bersama, agar tingkat partisipasi siswa di sektor pendidikan lambat laun akan meningkat dengan tentu kesadaran dari semua pihak untuk mendorongnya secara bersama-sama.(ARI-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan