Karnaval 2025, TK PKK Matoa Kaimana Tanamkan Rasa Cinta Tanah Air Sejak Dini

KAIMANA, KT- Lucu dan menggemaskan! Itulah barisan anak-anak TK PKK Matoa Kampung Trikora Kaimana, yang turut ambil bagian dalam Karnaval memeriahkan HUT RI LXXX yang berlangsung di Kota Kaimana, Kamis (14/8/25).
Suasana kemeriahannya, tak kalah dengan perayaan Agustusan lainnya! Tahun ini, TK PKK Matoa menghadirkan sebuah persembahan yang spektakuler dan memikat hati. Dengan mengusung tema “Budaya Nusantara”, acara tersebut tak hanya merayakan hari kemerdekaan RI ke-80, tapi juga menanamkan rasa cinta terhadap adat dan budaya Tanah Air termasuk Tanah Papua.
Mengenakan baju adat Papua dan suku-suku Nusantara, sebanyak 53 anak-anak TK PKK Matoa menggambarkan betapa luasnya Indonesia dan begitu banyaknya budaya Indonesia, termasuk Papua.
Dengan beragam kegiatan meriah, karnaval ini menghadirkan kesan yang mendalam dan penuh makna bagi semua peserta dan pengunjung. Di tengah gemerlapnya pawai yang diisi oleh anak-anak yang mengenakan pakaian adat Nusantara, wajah anak-anak TK PKK Matoa antusias mengikutinya, meski beberapa kali harus dikawal oleh para pengasuh mereka, namun semangat mereka tak kalah dengan TK lain yang ikut ambil bagian dalam karnaval ini.
Suasana semakin meriah dengan musik dan tarian yang menggambarkan rasa syukur dan kegembiraan atas kemerdekaan yang telah diraih 80 tahun yang lalu.

Kepala Sekolah TK PKK Matoa, Ida Sifra, S,Pd, menjelaskan melalui karnaval mereka berharap anak usia dini dapat belajar mengenal adat dan budaya suku-suku Nusantara, tetapi terlebih pentingnya adalah suku-suku di Tanah Papua.
“Keikutsertaan kami di dalam kegiatan karnaval ini lebih bertujuan untuk menanamkan rasa cinta pada budaya dan adat sejak dini, serta menghargai adat dan budaya sebagai sebuah kekayaan Bangsa Indonesia. Kita juga ingin menanamkan rasa cinta anak-anak terhadap adat dan budaya, menghormati, dan menerima perbedaan serta kekayaan nilai-nilai yang terkandung didalamnya,” jelasnya.
Dia juga menambahkan, dengan menghadirkan anak-anak mengenakan pakaian adat masing-masing daerah, menunjukan kepada anak-anak bahwa setiap budaya memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing, serta tidak ada budaya yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.
“Karnaval ini adalah cara kami memperkuat rasa bangga terhadap adat dan budaya yang dimiliki orangtua mereka dan lingkungan tempat mereka tinggal. Kami ingin anak-anak menyadari betapa berharganya adat dan budaya dalam kehidupan mereka,” ujar Ida Sifra lagi.
Indonesia memiliki keragaman budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu tujuan dapat menjadi salah satu referensi tema karnaval 17 Agustus. Dengan mengangkat tema ini masyarakat dapat memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang beragam.
Dengan keseruan yang dipersembahkan oleh anak-anak dan semangat yang terpancar dari setiap kegiatan, karnaval ini benar-benar menjadi momen yang tak terlupakan. Dan TK PKK Matoa telah sukses menyajikan perayaan Agustusan yang meriah dan penuh makna. Dirgahayu RI yang ke-80! Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju!(ARI-R1)