IMG-20250919-WA0014

 

KAIMANA, KT – Hadiri Perayaan hari perhubungan nasional (harhubnas) tahun 2025, wakil bupati kabupaten kaimana Isak waryensi bacakan sambutan menteri Perhubugan RI.

 

Upacara peringatan Harhubnas tersebut berlangsung di bandara Utarum Kabupaten kaimana, Papua Barat pada rabu, (17/9/25)

 

Dalam Sambutan Menteri Perhubungan yang dibacakan olerh wakil bupati Kaimana Isak Waryensi menjelaskan bahwa Tema peringatan Harhubnas tahun 2025 adalah “Bakti Transportasi untuk Negeri.” Tema ini mengandung pesan mendalam: bahwa setiap terminal, pelabuhan, bandara dan Stasiun yang dibangun dan kelola, setiap bus, kapal laut, pesawat dan kereta yang melayani rakyat, adalah wujud nyata bakti kita kepada Ibu Pertiwi.

 

Ia mengatakan bahwa transportasi bukan hanya soal infrastruktur, melainkan jalan kehidupan yang menghubungkan harapan rakyat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote.

 

“Transportasi yang terhubung dan terintegrasi dengan baik akan memperkuat ketahanan pangan, karena hasil pertanian dapat didistribusikan lebih cepat dan terjangkau. Transportasi juga menopang ketahanan energi, karena jalur logistik yang efisien memastikan ketersediaan energi di seluruh pelosok negeri” jelasnya.

 

Selain itu transportasi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, membuka akses pendidikan, lapangan kerja, dan pada akhirnya turut mengentaskan kemiskinan, sebagaimana visi dan misi Presiden Bapak Prabowo dan tentunya menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia.

 

Dengan demikian upaya yang dilakukan adalah pondasi penting untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, dimana transportasi berperan sebagai tulang punggung aksesbilitas dan mobilitas masyarakat sehingga memberikan daya saing bangsa” ungkap wakil bupati.

 

“Kita menghadapi tantangan besar. Situasi geopolitik global yang penuh ketidakpastian menuntut kita untuk memperkuat kemandirian logistik nasional. Keterbatasan fiskal negara mengharuskan kita lebih bijak dan efisien menggunakan setiap rupiah anggaran” ungkapnya.

 

Sementara itu di sisi lain, publik menuntut transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan pelayanan. Belum lama ini kita mendengar adanya desakan masyarakat bertajuk 17 « 8 yang utamanya menyasar perbaikan dari sisi-sisi ekonomi melalui pemberian upah yang wajar dan berkeadilan. Menghadapi berbagai tantangan tersebut, kita perlu meningkatkan rasa empati. Perkuat penyediaan layanan publik yang merata, biaya logistik yang terjangkau, serta perlindungan yang layak bagi para pengemudi, Operator, dan pekerja transportasi di seluruh Nusantara. Inilah saatnya kita membuktikan diri bahwa sektor transportasi hadir untuk rakyat, bekerja dengan hati, dan melayani dengan sepenuh jiwa. Karena sektor transportasi akan mendorong gerak perekonomian bangsa melaju lebih pesat.

 

Pihaknya terus mendorong inovasi dan efisiensi. Seperti misalnya melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai solusi kreatif dalam pembiayaan infrastruktur. Skema ini memungkinkan sektor swasta turut berkontribusi, sehingga pembangunan tidak hanya bergantung pada APBN yang saat ini terbatas. Dengan tetap menjaga transparansi dan akuntabiilitas, KPBU menjadi sarana mempercepat penyediaan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

 

Selain itu, penerapan sistem transportasi cerdas berbasis teknologi digital akan terus dikembangkan untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan layanan. Transportasi juga harus semakin ramah lingkungan, berkeadilan, dan menjangkau hingga daerah terpencil serta wilayah perbatasan.

 

“Kita juga harus memastikan bahwa setiap sarana dan prasarana transportasi tidak hanya terbangun secara fisik, tetapi benar-benar beroperasi optimal dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Masih banyak hal lainnya yang perlu kita benahi bersama-sama demi kemajuan sektor transportasi dan juga demi kesejahteraan masyarakat” jekasnya

 

Dengan demikian untuk menjawab berbagai aspirasi masyarakat, Presiden Prabowo juga telah meluncurkan telah resmi meluncurkan Paket Ekonomi 2025 sebagai langkah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional serta penyerapan tenaga kerja dengan skema 8 « 4 « 5. Paket kebijakan tersebut terdiri dari delapan program akselarasi di tahun 2025, empat program akan dilanjutkan tahun 2026 serta lima program yang fokus untuk mendukung penyerapan tenaga kerja. Program ini mencakup percepatan investasi dan infrastruktur, penguatan ketahanan pangan dan energi, serta pengembangan ekonomi digital dan UMKM.

 

Salah satu program akselerasi yang dilakukan tahun 2025 adalah program padat karya tunai atau cash for work melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dalam bentuk upah harian. Hal tersebut tentunya harus kita siapkan dan laksanakan sebaik mungkin sebagai upaya nyata sektor Perhubungan untuk mengambil peran dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, karena seluruh agenda nasional sangat bergantung pada transportasi yang efisien, terintegrasi dan berkeadilan.

 

“Hari Perhubungan Nasional adalah milik kita semua. Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa bakti insan transportasi adalah bakti untuk negeri, bakti untuk rakyat, dan bakti untuk masa depan Indonesia yang lebih maju. Dengan semangat “Bakti Transportasi untuk Negeri,” mari kita terus bergandengan tangan, bersatu padu, dan berinovasi agar transportasi Indonesia menjadi pilar kokoh bagi ketahanan dan kemajuan bangsa” tutupnya. (JRTC-R1)

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan