GMNI Geruduk Kantor DAK dan Gedung DPRK Kaimana
KAIMANA, KT– Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kaimana, melakukan aksi demo damai ke Kantor Dewan Adat Kaimana dan Gedung DPRK Kaimana, serta Kantor BKPSDM Kaimana, Senin (24/11/2025).
Aksi demo damai tersebut dikawal ketat oleh aparat keamanan dari Polres Kaimana.
Di Kantor Dewan Adat Kaimana sebagai titik awal, yang diterima langsung oleh Ketua Dewan Adat Kaimana, Lewi Oruw dan sejumlah pengurus, mereka meminta agar Dewan Adat Kaimana meniadakan pungutan biaya rekomendasi untuk Orang Asli Papua (OAP).
“Rekomendasi Dewan Adat Kaimana yang dikeluarkan sebagai salah satu persyaratan tes CPNS Formasi Tahun 2021 khusus untuk OAP/OAK, harus dibatalkan, setelah memungut uang sebesar dua puluh lima ribu rupiah per orang sebagai biaya administrasi,” tegas Sekretaris GMNI Kaimana, Yanes Waita saat menyampaikan orasi di depan Kantor Dewan Adat.
Di depan Ketua DAK dan sejumlah pengurus, dia menegaskan, pemberlakuan biaya administrasi tersebut sangat memberatkan para calon pelamar CPNS formasi tahun 2021 bagi OAP.
“Rekomendasi ini wajib dibuat untuk OAP maupun OAK. Kami meminta agar Dewan Adat Kaimana tidak tinggal diam untuk memperjuangkan agar quota CPNS harus 100 persen untuk Orang Asli Papua,” tegasnya.
Usai menyerahkan dokumen pernyataan kepada Ketua Dewan Adat Kaimana, Lewi Oruw, massa bergerak menuju Gedung DPRK dan Kantor BKPSDM Kaimana.
Di Gedung DPRK, massa diterima Anggota DPRK Fraksi Otsus, Septinus Marariampi.
“Kami meminta kepada anggota DPRK khususnya komisi Otsus untuk memperjuangkan hak sulung putra-putri asli dari 8 suku Kaimana. Kami juga mendesak agar DPRK juga ikut memperjuangkan quota 100 persen untuk 278 CPNS tahun 2021 lalu yang dilaksanakan di tahun ini, harus seluruhnya Orang Asli Papua,” tegas salah seorang orator, Stevanus Taftuar.
Stevanus Teftuar yang juga Ketua GMNI Kaimana ini mempertanyakan, apakah quota yang diberikan 80 OAP dam 20 non OAP tersebut, sudah dilakukan diskusi melibatkan tokoh-tokoh masyarakat?
“Kalau ini diberlakukan maka akan membenturkan sesama anak Papua. Kami sangat berharap agar peran DPRK Otsus dimaksimalkan.
Anggota DPRK Fraksi Otsus, Septinus Marariampi saat menerima massa, menegaskan, dirinya tidak bisa berjanji, tetapi pada prinsipnya aspirasi yang ada, diterima dan akan diperjuangkan.
“Kami akan meneruskan aspirasi ini ke pimpinan. Kami juga sepakat berkaitan dengan quota untuk OAP pada formasi test CPNS saat ini, terkhususnya untuk 8 suku asli Kaimana, harus 100 persen,” tegasnya.(KHR-R1)

