Guru Terancam Tidak Terima TPP ; Ini Penjelasan dari Dinas Pendidikan

KAIMANA, KT – Persoalan tenaga pengajar yang terancam tidak mendapat Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ini tanggapan dari dinas pendidikan Kabupaten Kaimana.
Emanuel Iyok Drihandoyo Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten kaimana saat ditemui wartawan diruang kerjanya, selasa (2/9/25) menjelaskan bahwa persoalan sertifikasi guru pada dasarnya berkaitan dengan para guru yang bersangkutan, dan tidak ada hubungan dengan dinas pendidikan.
Menurutnya masing-masing guru bisa mengecek langsung ke info GTK-nya tidak kualitasnya di bagian mana, karena setiap guru mempunyai penjelasn yang berbeda-beda pada info GTK tersebut.
“Kita dinas tidak ada urusan sampai disitu, apalagi sampai dibilang Dinas intervensi, kita dinas tidak bisa intervensi karena semua langsug melalui aplikasi, dan masing-masing guru bisa langsung mendapat informasi dengan mengakses secara langsung” jelasnya
Ia menjelaskan bahwa jika terdapat tenaga pengajar yang menyampaikan bahwa tenaga sertifikasi gurunya tidak bisa cair, maka bisa langsung mengakses ke info GTK-nya dan akan terlihat dengan jelas apa alasanya sampai sertifikasinya tidak bisa cair.

“Ketika info PTK-nya dibuka dan ada merahnya maka nanti keterangan tidak valid, ketika tidak valid maka harus hubungi siapa, kita ambil contoh persoalanya belum diverifikasi dinas, maka harus menghubungi operator simtun di dinas, atau Kalau tidak validnya misalkan di jam mengajarnya, berarti ada di operator sekolah, itulah persoalannya.” Jelas Kepala Bidang.
Disinggung persoalan tenaga pengajar yang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan TPP-nya tidak cair, kata kepala Bidang bahwa hal itu berkaitan dengan kinerja. Menurutnya TPP guru diperoleh karena beban mengajar dari para guru bukan mengikuti program PPG atau pelatihan kompetensi guru.
Guru itu mengajar baru bisa mendapatkan TPP, atau bisa juga para guru yang mengikuti PPG dan mendapatkan TPP asalkan guru yang bersangkutan selain mengikuti PPG harus melaksanakan tugas mengajarnya. Karena dia mengajar baru mendapat TPP-nya” terang dia.
Menurutnya PPG untuk para guru saay ini pemerintah sudah lebih mempermudah sehingga tidak melalui tatap muka atau via Zoom lagi melainkan, para guru hanya diberi penugasan secara online, dan hasil penugasan itu pula dikirim via online.
“Dengan demikian saya berharap bahwa kita itu hadir sebagai guru untuk anak-anak. Jadi, jangan pernah mementingkan kepentingan pribadi kita, kemudian merugikan peserta didik kita. harapan saya, ayolah, kita lebih fokus untuk mengajar di lapangan, tingkatkan Sumber Daya anak-anak kaimana itu jauh lebuh mulia dan penting” tutupnya.(JRTC-R1)