Kunker ke Kaimana, Ketua MRP Harap Peran Pemuda Adat

KAIMANA, KT – Mewakili Bupati Kaimana Staf Ahli Bupati Kaimana, Blasius Kilmas membuka kegiatan kunjungan MRP Papua Barat.
Kegiatan tersebut bertema Mengimplementasikan tugas dan wewenang kerja MRP serta membangun Komitmen untuk memperkuat peran strategis pemuda adat dalam pembangunan otonomi Daerah, dan Generasi muda Taat Hukum sebagai pilar pembangunan bangsa atau daerah di tanah Papua.
Asisten dua Bidang Hukum Blasius Kilmas dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting demi mengangkat skill anak-anak Papua untuk menjawab otonomi daerah.
Ia mengingatkan bahwa anak-anak Papua jangan jadi pengguna tetapi pelaku dalam kaitannya dengan otonomi daerah.
Blasius Kilmas juga ungkapkan beberapa hal tentang Otonomi daerah yakni hak khusus yang diberikan kepada orang Papua.
“Untuk diketahui pada kita semua bahwa pemerintah Kabupaten Kaimana melalui dana teknis untuk jaminan kesehatan mengadakan 7 miliar rupiah untuk kesehatan masyarakat Kaimana selain itu untuk kelompok Pekerjaan upah khusus untuk orang asli Papua itu dianggarkan 3 miliar dari 18.750 masyarakat asli Kaimana,” bebernya.
Pemuda adalah tulang punggung pembangunan di Kabupaten Kaimana dan Indonesia pada umumnya Selaku pemerintah daerah Asisten dua bidang Hukum ini meminta dukungan untuk menjadi pemuda yang tangguh agar bersama-sama dengan pemerintah daerah Membangun Kaimana.
“Sedangkan untuk MRP sya berharap dalam program ke depannya Meningkatkan kompetensi anak-anak asli Kaimana supaya mereka jadi motor penggerak pembangunan di Kaimana, jangan jadi Penonton,” tutupnya.
Bersamaan dengan itu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Judson Ferdinandus Waprak, dalam sambutannya menyampaikan tentang peran pemuda adat delapan suku yang ada di Kaimana.

Menurut Jadson Ferdinandus, bahwa untuk ikut membangun otonomi khusus di Tanah Papua kita juga harus bisa menjadibpelaku manfaat dari Otsus itu sendiri.
“Khusus untuk pemuda – pemudi 8 suku yang ada ya, kadang Otsus itu bagian dari penerima manfaat, tetapi seharusnya juga menjadi pelaku manfaat sehingga semua orang bisa juga membangun Papua dengan baik” ungkapnya.
Menurut Ketua MRP Papua Barat ini bahwa Ada banyak hal yang perlu dibicarakan sama-sama dengan pemerintahan Kabupaten Kaimana, sehingga perjalanan 5 tahun kedepan perlu ada support dari masyarakat, tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh perempuan, tokoh-tokoh agama, tapi juga para pemuda dan pemudi.
Selaku Ketua MRP, ia juga berharap agar pembangunan di Kabupaten Kaimana itu betul-betul dirasakan juga oleh masyarakat asli Papua, khusus masyarakat 8 suku yang ada di Kaimana.
“Pemerintah harus berkolaborasi, sinergitas bersama tokoh masyarakat, tokoh adat, Agam dan pemuda serta Forkopimda yang ada demi membangun Kaimana ke arah yang lebih baik,” tutupnya.
Selain itu selaku ketua MRP Judson Ferdinandus Warprak bahwa Ada banyak hal yang MRP sampai hari ini memperjuangkan untuk kepentingan otsus, tapi ada banyak hal juga yang belum dilakukan oleh MRP.
Selaku ketua MRP di Papua Barat ia membutuhkan dukungan masyarakat, karena MRP tidak terjalan sendiri juga tanpa masyarakat adat, terutama kepala-kepala suku.
“Tua-tua adat, Pemuda adat, perempuan adat, agama yang beradat, ini penting sekali. Supaya ke depan kita bisa bergandeng tangan melihat pemenfaatan Otsus kepada masyarakat Papua,” harap dia.(JRTC-R1)