Tahmid : ‘Jangan Katakan Pintar Kalau Tidak Membaca’

0
Tahmid Husein, SE

Tahmid Husein, SE saat Menyematkan Tanda Peserta Bimtek Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. | Foto: RIO-KT


KAIMANA, KT- Ditengah perkembangan kemajuan teknologi terutama pada era digital, seperti munculnya smartphone, diklaim juga sebagai salah satu penyebab menurunnya minat baca pada peserta didik. Pasalnya, lebih banyak waktu yang digunakan oleh anak di luar jam sekolah, adalah beraktifitas dengan smartphone. Kondisi ini semakin diperkuat dengan keberadaan perpustakaan sekolah yang tidak terlalu diperhatikan.

Untuk itu, perlu ada langkah kongkrit dari dinas terkait untuk bisa meningkatkan budaya membaca ditingkat sekolah. “Dengan membaca pengetahuan dan wawasan kita semakin bertambah. Dengan membaca kita lebih banyak tahu tentang berbagai hal. Dengan banyak membaca bisa meningkatkan kompetensi kita. Untuk itu, jangan katakan pintar, kalau tidak membaca,” ungkap Aissten II Setda Kaimana, Tahmid Husein, SE ketika membuka kegiatan bimtek pengelolaan perpustakaan sekolah lingkup pemerintah Kabupaten Kaimana.

Tahmid juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan budaya membaca ini, perlu disertai dengan pemenuhan sarana prasarana pendukung. “Artinya banyak hal yang harus diperhatikan, termasuk dengan fasilitas pendukung, juga sarana prasarana. Untuk itu, dari waktu ke waktu, sarana prasana ini harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Menurutnya, dalam mengelolah perpustakaan sekolah harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang memadai. Petugas perpustakaan memang tidak diharuskan memiliki jenjang pendidikan yang tinggi. Yang penting pengetahuan dan penguasaannya terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan ini dia pahami baik.

“Dalam mengelolah perpustakaan ini, perlu juga ada inovasi dari pengelolahnya. Sehingga dapat menarik minat baca peserta didik di masing-masing sekolah. Inovasi ini harus, karena kita harus membuat perpustakaan ini dia semenarik mungkin, sehingga anak-anak juga bisa mau mengunjungi perpustakaan dan membaca buku. Jangan sampai perputakaannya ada, bukunya juga ada, tapi minat anak didiknya rendah. Makanya perlu ada inovasi. Kami berharap, agar setelah mengikuti kegiatan ini, pengelolaah perpustakaan sekolah bisa lebih maksimal,” pungkasnya.(DAR-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan