Head to Head di Pilkada Kaimana, Siapa yang Lebih Berpeluang Menang?

0

KAIMANA, KT- Perhelatan politik pemilukada Kabupaten Kaimana, yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang, dipastikan akan ketat dalam perolehan suara dan kemungkinan besar akan seru. Isu-isu seputar kemenangan pun mulai disampaikan oleh sebagian besar warga Kaimana.

Pasalnya, hanya ada dua pasangan calon yang maju dalam Pilkada mendatang, yakni Rita Teurupun dan Leonard Syakema yang diusung PDI Perjuangan dan Partai NasDem, serta pasangan Freddy Thie dan Hasbulla Furuada, yang diusung oleh 6 partai politik, diantaranya Demokrat, PAN, PPP, Gerindra, Golkar dan Partai Hanura.

Terkait dengan desas desus perhelatan politik Pilkada ini, beberapa anggota DPRD Kaimana pun dimintai tanggapannya terkait dengan siapakah yang berpeluang memang dengan pola head to head di Pilkada Kaimana 2020 ini.

“Bagi kami, PDI Perjuangan yang merupakan petarung, kami tetap komitmen untuk menggunakan mesin politik partai kami bersama dengan partai koalisi Partai NasDem untuk target menang di Pilkada ini,” tegas Anggota DPRD Kaimana, Charlie Maipauw dalam keterangannya saat dikonfirmasi di gedung Dewan, Selasa (1/9/2020).

Dikatakan, PDI Perjuangan sendiri sesuai dengan amanat DPP untuk memenangkan Pilkada 3 kali berturut-turut di Kaimana.

“Tahun 2010 lalu, PDI Perjuangan pun memenangkan Pilkada di tahun tersebut, berikutnya di tahun 2015 dan sekarang di 2020 ini. PDI Perjuangan punya target memecahkan rekor untuk pilkada Kaimana,” tegasnya.

Dikatakan, dengan peta politik saat ini dimana akan terjadi head to head, justru akan memberikan peluang besar untuk meluruskan jalannya untuk naik ke kursi Bupati.

“Kami tidak khawatirkan soal head to head, bagi PDI Perjuangan sendiri, kami sudah siap melakukan persiapan untuk melawan dengan memanfaatkan mesin politik kami di seluruh wilayah Kabupaten Kaimana. Prinsipnya, PDI Perjuangan akan menciptakan rekor itu, memenangkan pilkada di Kaimana 3 kali berturut turut,” tegasnya.

Dia mengatakan, semua kekuatan politik sudah disiapkan untuk menghadapi Pilkada Kaimana 2020 ini.

“Basis massa kita sudah jelas, dari kota sampai kampung. Saat ini, PDI Perjuangan terus menghidupkan mesin-mesin politik, baik di tingkat partai hingga ke anak ranting bersama dengan koalisi Partai NasDem. Dukungan itu belum lagi ditambah dengan sejumlah komonitas dan relawan. Semua itu akan menjadi satu kekuatan besar untuk hadapi Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang,” ujarnya.

Disinggung soal jika dilihat dari peroleh suara pada Pileg lalu untuk dua partai yang sedang berkoalisi saat ini, kata dia, tidak bisa dilihat dengan perolehan suara itu.

“Kenapa saya katakan demikian, memang itu dasarnya, namun itu akan bertambah. Kita tidak bisa memprediksi dari kacamata itu, karena mesin-mesin partai kami sudah berjalan,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, PDI Perjuangan dan NasDem dalam perolehan suara pada Pileg lalu, sebanyak 4.840 untuk PDI Perjuangan dan 2.278 untuk Partai NasDem.

Sementara itu, Anggota DPRD dari Partai Demokrat, Apolos Wetebossy dalam keterangannya saat berhasil dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (1/9/2020) menegaskan, head to head ini juga memberikan peluang emas Freddy Thie dan Hasbulla Furuada, untuk menang dalam Pilkada mendatang.

“Boleh-boleh saja, setiap orang pasti akan mengklaim diri memang, namun kalau dilihat di atas kertas, pertama jumlah dukungan partai politik saat ini, koalisi besar ini pasti akan memenangkan pertarungan itu. Demokrat, PAN, PPP, Gerindra, Golkar dan sekarang ini ditambah dengan Partai Hanura, maka memberikan peluang besar untuk memang ke pasangan FT-HF,” tegasnya.

Dikatakan, memang dengan bertambahnya dua partai saat ini untuk merapat ke koalisi Demokrat, yakni Partai Golkar dan Hanura, maka dipastikan peluang memenangkan pertarungan itu sudah di depan mata.

“Kita juga memiliki mesin partai. Artinya, ketika semua partai ini bergerak, tidak merupakan sebuah kekuatan besar untuk memenangkan pertarungan itu? Bagi kami, akan tetap menargetkan untuk menang di Pilkada ini,” tegasnya.

Dia juga mengatakan, pengalaman tahun 2015 lalu, menjadi pengalaman berharga untuk bisa melihat konteks politik di Kaimana ini seperti apa, pada pemungutan suara pada 9 Desember 2020 mendatang.

“Kita lihat saja nanti, Rezim ini akan segera berganti. Masyarakat sudah bisa mengetahui sisi baik dan buruknya mengelola pemerintahan ini. Tetap kita ganti rezim yang ada saat ini,” tegasnya.(SEN-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan