Politik Pilkada Semakin Tidak Etis, Dewan Adat Kaimana Diharapkan Beri Peran
KAIMANA, KT- Dewan Adat Kaimana (DAK) diharapkan agar memberikan peran dalam menghadapi konteks Pilkada di Kaimana saat ini, yang semakin tidak etis. Dewan Adat pun diharapkan agar tetap menjaga netralitasnya dalam pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Kaimana saat ini.
Hal itu disampaikan salah seorang pemuda Kaimana, Yustus Murmana, saat menyampaikan pendapatnya terkait dengan banyak hal yang tidak mendidik masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada di Kaimana saat ini.
“Kami melihat bahwa saat ini, semua orang sudah tidak saling menghargai satu sama lain akibat salah pilihan. Ini butuh keterlibatan dan peran dewan adat. Kami sangat berharap agar, Dewan Adat Kaimana, harus memberikan fungsi kontrolnya, terhadap fenomena yang terjadi saat ini di Kaimana,” tegasnya.
Kaimana, menurut dia, sangat mengutamakan yang namanya kekeluargaan.
“Jangan sampai karena politik pilkada ini, persaudaraan dan kekeluargaan di Kaimana ini akan menjadi tidak baik. Untuk itu, saya mengingatkan kembali agar Dewan Adat Kaimana, dapat mengambil langkah untuk menyelamatkan masyarakat, khususnya masyarakat adat Kaimana,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Kaimana, Yohan Werfete, saat dikonfirmasi di kediamannya, mengatakan, Dewan Adat Kaimana merupakan sebuah lembaga adat yang hingga saat ini tetap menjaga netralitas.
“Kami sebagai lembaga culture, hanya bisa menghimbau kepada warga masyarakat adat Kaimana, agar tetap bersatu sebagai sebuah ikatan keluarga yang utuh, tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agama. Politik harus dipertontonkan dengan baik kepada masyarakat, jangan saling menjatuhkan dan saling serang untuk kepentingan politik itu sendiri,” tegasnya.
Dia juga sangat berharap, agar masyarakat adat di Kaimana, tidak mudah terprovokasi oleh hasutan orang-orang lain yang memiliki kepentingan politik ini, tetapi masyarakat adat harus memilih berdasarkan pada pilihannya, tanpa paksaan untuk pemimpin yang terbaik bagi Kaimana ke depan.
“Karena semua ini kembali kepada rakyat. Rakyatlah yang akan menentukan, siapa yang menurut rakyat mampu memimpin Kaimana 5 tahun ke depan. Karena itu, hentikan sudah permusuhan, jangan saling iri hati, saling sikut menyikut, dan memperlemah kekeluargaan yang selama ini ada di Bumi Kaimana saat ini,” tegasnya lagi.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh tim sukses, agar dapat mempertontonkan politik yang baik, dengan proses demokrasi yang memberikan kekuasaan itu kepada rakyat.
Dalam keterangannya, dia pun sangat berharap, agar masing-masing kepala suku pun, dapat berperan secara lebih baik, memberikan pemahaman kepada warganya, untuk menghentikan etika politik yang saat ini sedang norak dilakoni oleh para politikus.
Dia juga berharap agar, masing-masing kepada suku pun dapat mengarahkan warganya untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik, pada 9 Desember mendatang.
“Jangan karena perbedaan itu, menyebabkan dampak yang buruk bagi kehidupan bermasyarakat kita di Kaimana. Jangan karena perbedaan itu, membuat kita menjadi berpisah. Ingat, bahwa kita semua ini adalah keluarga, jangan karena perbedaan itu membuat kekeluargaan kita hancur,” pungkasnya.(PAW-R1)