PLN Kaimana Gunakan BBM 6.000 sampai 7.000 Kilo Liter per Bulan

0
www.kabartriton.net

Anggota DPRD Kaimana, Petrus Pulo. (FOTO: SEN)


KAIMANA, KT– PLN Kaimana selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk 12 unit pembangkit listriknya sebanyak 6.000 hingga 7.000 kilo liter atau setara dengan 6 sampai dengan 7 juta liter perbulan.

Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara DPRD Kaimana dengan PLN Cabang Kaimana, yang berlangsung di ruang siding DPRD Kaimana, Rabu (26/8/2020).

Sementara itu, akibat kerusakan mesin sebanyak 6 unit saat ini, dipastikan, penggunaan BBM pun menurun, tidak seperti saat 12 mesin tersebut berjalan normal.

Anggota DPRD Kaimana, Petrus Pulo, kepada sejumlah wartawan usai mengikuti RDP tersebut mengatakan, pertanyaan yang disampaikan dalam RDP bersama PLN Cabang Kaimana tersebut, hanya ingin mengetahui seberapa banyak BBM yang dipergunakan oleh pihak PLN Cabang Kaimana untuk mengoperasikan sebanyak 12 mesin tersebut.

Sekedar diketahui, seperti yang dijelaskan Kepala PLN Cabang Kaimana, Muhammad Puarada, 12 unit mesin milik PLN yang selama ini menghandle pasokan listrik untuk wilayah Kota Kaimana dan sekitarnya, 6 unit diantaranya mengalami kerusakan. 5 unit milik PLN di Jalan Diponegoro dan 1 unit kontrak dengan PT Agrego yang ada di Km 2 Batu Putih.

“Sejak saya menjabat di Pertamina Kaimana, quota BBM untuk PLN setiap bulannya sebesar 8.500 kilo liter. Namun dalam RDP tadi, yang disampaikan hanya 6.000 hingga 7.000 kilo liter per bulan. Namun, terkait dengan hal ini, nanti saya sendiri akan tanyakan ke Pertamina Kaimana. Memang untuk BBM ke PLN tetap diambil dengan harga non subsidi,” ujar mantan salah satu pejabat di Pertamina Kaimana ini kepada wartawan.

Dia mengaku, selama menjabat di Pertamina Kaimana, PLN Kaimana selalu berusah menghabisi semua stock dengan quota sebanyak 8.500 kilo liter itu.

“Kalau benar itu terjadi, artinya quota BBM ke PLN Kaimana itu masih dengan 8.500 kilo liter, maka tentu harus ditanyakan, kemana 1.500 kilo liter yang sisanya? Itu belum lagi ditambah dengan kerusakan sebagian mesin milik PLN, artinya, penggunaan BBM pasti lebih sedikit dibandingkan saat mesin seluruhnya normal. Tetapi terkait dengan hal ini, saya akan segera melakukan koordinasi dengan Pertamina Kaimana,” tambahnya lagi.

Meski demikian, Pulo sangat berharap agar kalkulasi quota tersebut tidak terjadi di Kaimana, karena penggunaan BBM yang tidak pada tempatnya, akan berdampak pada pidana bagi yang menyalahgunakannya.(SEN-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan