Polisi Mulai Cium Aroma Tak Sedap Dana Kampung dan BOS!
KAIMANA, KT- Pengelolaan dana kampung dan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Kabupaten Kaimana, rupanya bermasalah. Polisi sepertinya sudah mulai mencium aroma tak sedap dari pengelolaan dana kampung dan dana BOS oleh sekolah-sekolah di wilayah ini.
Waka Polres Kaimana, Kompol Kristian Sawaki, SH dalam keterangannya kepada wartawan di ruang kerjanya, mengaku, jika pihaknya mendapatkan signal pengelolaan dana kampung dan dana BOS yang tidak wajar peruntukannya.
“Target saya di tahun 2020 ini adalah dana desa, karena dana ini merupakan program dari Presiden RI. Jadi jangan lagi, ada yang main-main dengan dana desa tersebut, kami juga akan melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa, karena jangan sampai RAB dana desa sekian, tetapi realisasi di lapangan hasilnya lain. Nah jikalau kedapatan, saya akan mengusutnya sampai tuntas,” tegasnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (4/3/2020).
Dia juga mengaku, jika ada pihak-pihak tertentu yang bekerjasama melakukan tindak pidana terkait dengan pengelolaan dana kampung.
“Saya tidak ingin menyebutkan petugas yang mana, tetapi kami sudah tahu, siapa-siapa saja yang ikut mengelola dana desa ini. Ini akan tetap menjadi atensi kami, jadi jangan main-main lagi dengan dana desa,” tegasnya lagi.
Dia menambahkan, selain adanya signal pengelolaan dana desa, pihaknya juga menemukan adanya kejanggalan dalam pengelolaan dana BOS maupun BOSDA di wilayah ini.
“Dana BOS dan BOSDA ini kan ada sekolah negeri dan swasta. Kita melihat dari mekanisme contoh misalnya, ada oknum yang pada saat ujian, menulis ijasah atau lain sebagainya, selalu meminta uang kepada siswanya. Nah praktek ini yang sebenarnya salah, seharusnya hal itu disampaikan ke semua pihak melalui komite sekolah. Kita akan lebih optimal melaksanakan tupoksi kita. Lebih baik kita mencegah dari pada mengobati,” pungkasnya.(FOR-R1)