Satu PDP di Kaimana Punya Riwayat Perjalanan dari Makassar dengan Kapal

0

Juru Bicara Satgas Covid 19 Kaimana, dr. Alberth Kapitarau, Sp.B. (Foto: Kaimana News)


KAIMANA, KT- Satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kaimana, memiliki riwayat perjalanan dengan kapal dari Makassar.

“Benar, yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dengan kapal dari Makassar. Mereka mengikuti salah satu kegiatan keagamaan di sana, namun karena batal akhirnya pulang. Setelah tiba di Kaimana, yang bersangkutan tidak menunjukan gejala, namun setelah melakukan karantina mandiri, yang bersangkutan memiliki gejala yang erat kaitannya dengan covid 19. Untuk itu, dilakukan screening dan merujuk pada gejala yang ada, kita akhirnya menetapkan yang bersangkutan statusnya PDP,” jelas Juru Bicara Covid 19 Kaimana, dr. Alberth Kapitarau, Sp.B kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui saluran telepon selulernya, Rabu (8/4/2020).

Dia menyebutkan, dalam pengecekan, yang bersangkutan  memang memiliki riwayat kontak dengan daerah terpapar covid 19.

Ditambahkan, pasien dalam pengawasan yang saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kaimana, tinggal menunggu pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) atau swab tenggorokan. Meski demikian, hasil dari swab tenggorokan, harus dikirim lagi ke Makassar atau Jayapura untuk pemeriksaan selanjutnya.

Untuk itu, dia sangat berharap, kejujuran dari seluruh warga Kaimana yang memiliki riwayat kontak dengan pasien dalam pengawasan ini, agar secara jujur menyampaikannya ke Satgas Covid 19 Kaimana untuk diperiksa dan dilakukan pengecekan.

“Kalau anda jujur, maka akan menyelamatkan banyak orang yang ada di Kaimana. Kami akan berupaya sekuat kemampuan kami untuk bisa melakukan penanganan kepada yang bersangkutan. Jangan sampai didiamkan, akan memberikan dampak yang tidak baik bagi masyarakat dan kita sulit untuk memutuskan mata rantai penyebaran ini di Kabupaten Kaimana,” harapnya.(ANI-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan