Dinas P3A Gelar Pelatihan Jurnalisme Berperspektif Gender

0
gender

KAIMANA, KT- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Kaimana, gelar pelatihan jurnalisme berperspektif gender, dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman komunitas-komunitas sosial dan pers yang ada di Kabupaten Kaimana, tentang persoalan diskriminasi berbasis gender yang terjadi pada kaum perempuan.

Kegiatan yang rencananya akan digelar selama tiga hari tersebut, menghadirkan beberapa orang narasumber atau pemateri, diantaranya, Ibu Yuliana Numberi selaku Konsultan Gender Provinsi Papua Barat, Samuel Sirken (PWI Papua Barat) dan Yohanes Dasantos. Selain diikuti oleh para pekerja pers yang ada di Kaimana, berbagai komunitas seperti rumah kreatif, para pelajar dan OPD terkait, juga turut berpartisipasi dalam kegiatan dimaksud.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas P3A Kabupaten Kaimana, Abdul Hamid Sirfefa, membacakan sambutan tertulis dari Bupati Kaimana; keadilan gender perlu mendapat perhatian dari media dalam pemberitaan. Jurnalis dan media belum sepenuhnya mempromosikan nilai-nilai adil gender. Hal ini terlihat dengan beberapa judul dan substansi pemberitaan, terutama pada beberapa kasus yang disebabkan oleh keluarga, masyarakat bahkan negara.

Dalam sambutan tertulis tersebut, Bupati Kaimana, Freddy Thie juga mengatakan, beberapa hambatan yang selama ini dialami oleh perempuan karena nilai-nilai ini yang berkembang di masyarakat seperti hambatan kultur, hambatan pengetahuan, hambatan struktural, pengalaman perempuan dan gender serta nilai-nilai budaya.

Menurutnya, media adalah sebuah entitas yang hidup di sebuah negara, dan memiliki peran dalam membangun dan mengiring opini publik. Kalangan kritis selalu mempercayai bahwa media berfungsih sebagai alat kontrol pemerintah dan membawa suara-suara masyarakat yang terbungkam. Dalam konteks ini, media diharapkan melakukan kontrol terhadap adanya perlakuan diskriminasi terhadap perempuan.

“Setelah adanya kegiatan ini, para jurnalis dan seluruh peserta diharapkan mampu menerjemahkan nilai-nilai perspektif gender dan dapat mengangkat isu-isu perempuan ke permukaan. Mari gunakan media sebagai alat yang dapat mempercepat pembangunan gender di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Kaimana pada khususnya, sehingga upaya percepatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat terwujud,” tukasnya. (MOY-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan