Investasi di Kaimana Minim Karena Pasokan Listrik PLN Kaimana Masih Terbatas

KAIMANA, KT- Pasca dilaksanakannya rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar DPRD Kaimana, bersama PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Kaimana di ruang sidang DPRD Kaimana, Rabu (26/8/2020), Anggota DPRD dari Partai PDI Perjuangan, Charlie Maipauw menegaskan, investasi di Kaimana sangat kecil jika dibandingkan dengan daerah lain. Penyebab utamanya adalah ketersediaan daya listrik yang masih minim untuk Kaimana.
Dia lebih lanjut mengatakan, investor ini sebenarnya punya ketertarikan, untuk datang melakukan investasi di Kaimana, tetapi yang menjadi persoalan hari ini, kebutuhan daya listrik yang tersedia di setiap rumah tangga tidak mencukupi.
“Mereka punya beban daya listrik yang digunakan. Untuk itu pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin lewat lokasi yang sekarang disiapkan untuk pembangunan PLTMG. Hadirnya PLTMG ini untuk bagaimana bisa menjawab kebutuhan investor. Menjadi masalah ketersediaan daya listrik menjadi pemicunya. Bagaimana masyarakat saja PT. PLN sudah tidak bisa melayani, untuk investor yang mau menanam sahamnya di Kaimana,” tegasnya.
Selain itu, dia lebih lanjut mengatakan, PLN Kaimana harus memperhatikan sumber daya dalam perbaikan mesin yang rusak.

“Kalau berbicara sumber daya kelistrikan di Kaimana, pihak PLN saat melakukan rekrutmen tenaga kerjanya harus merekrut tenaga kerja yang mempunyai kemampuan yang kompeten di bidang tersebut. Karena yang kita lihat bersama saat ini, pemadaman ini lebih disebabkan adanya kondisi-kondisi teknis yang berhubungan langsung dengan kemampuan atau skill para pengelola mesin maupun jaringan,” tegasnya, saat dikonfirmasi usai RDP tersebut di Gedung Dewan, Rabu (26/8/2020).
Dikatakan, melalui RDP tadi, pihaknya telah meminta PT. PLN pada saat melakukan rekrutmen agar betul-betul memperhatikan kemampuan sumber daya para tenaga kerjanya, agar bisa menguasai bidang kerjanya masing-masing, sehingga ketika ada kerusakan seperti ini, bisa diminimalisir.
Dia menambahkan, yang diharapkan DPRD lewat RDP tadi, PLN harus bisa belajar dari pengalaman kerusakan ini.
“Saya berpikir, pemeliharaan mesin perlu mendapat perhatian khusus. Kondisi mesin yang terbatas, dengan konsumen yang banyak, PLN sendiri sudah menyatakan sikap, bahwa mereka sudah tidak mampu untuk menyelesaikan persoalan ini, kecuali dengan melakukan pemadaman bergilir yang estimasi hinga akhir bulan Oktober,” katanya.
Dia menambahkan, solusinya ada DPRD akan segera melakukan koordinasi dengan PLN Pusat agar bisa segera menyelesaikan persoalan ini.(REN-R1)