Meski Sarjana S1, Anak Asli Papua di Kaimana Ini, Sulap Ban Bekas Jadi Pot Bunga

KAIMANA, KT- Kreatifitas tanpa batas. Mungkin, kata-kata ini pantas diberikan kepada seorang Subhan Sabuku, pria asli Kaimana ini.
Meski menyandang gelar sarjana strata 1, setelah lulus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unipa Manowkari, dirinya tidak ingin bekerja di tempat lain. Dia ingin menggeluti usahanya sendiri. Berbekal pengalamannya, dia pun akhirnya bisa mendirikan usahanya sendiri.
Putra asli Irarutu dan terlahir dari anak seorang nelayan yang menyandang sarjana ekonomi ini, pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatannya untuk berkreasi. Dia terus berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat dirinya dan tentunya bagi Kaimana.
Ditemui di kediamannya, di kompleks Kebun Kelapa Gunung, Sabtu, (29/8/2020), Subhan terus menerus bekerja, mengumpulkan sejumlah ban bekas yang dibelinya dari bengkel. Bahkan, sesekali dia pun mencoba untuk mengukir lukisan di atas ban bekas yang sudah disulapnya menjadi pot bunga.
“Usaha ini saya sudah mulai geluti sejak Januari 2020 lalu. Memang dulunya, saya memiliki pengalaman dengan Abang saya. Namun, setelah bisa, saya mencoba untuk berusaha sendiri dan akhirnya, Alhamdulillah, saat ini bisa berdiri sendiri,” akunya.
Dia mengatakan, merintis sebuah usaha tentunya harus dengan modal keberanian dan jangan sampai kendor semangatnya.

“Saya memang sering gagal dalam melakukan inovasi-inovasi, tetapi saya terus belajar. Berkat pengalaman dan mungkin juga diturunkan dari ayah saya yang juga seniman, saya mencoba memulainya. Usaha ini memang dari barang bekas. Karena dari pada barang bekas ini dibuang menjadi limbah, saya berusaha menciptakannya. Memang belum sesempurna seperti yang diharapkan, tetapi sedikitnya bisa memberikan motivasi bagi orang lain,” aku Subhan, yang setiap harinya bekerja dibantu oleh anak-anak kompleks ini.
Usaha yang digelutinya pun mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitar. Bahkan, harga pot bunga yang dijualnya pun bervariasi, mulai dari ukuran kecil, yang dipatok dengan harga Rp. 100.000 per unit, hingga ukuran sedang Rp. 150.000 per unit dan ukuran besar dua susun yang dipatok seharga Rp. 200.000 per unit.
“Memang sudah mulai banyak yang pesan, karena harganya terjangkau. Sehari kami bisa produksi sampai 5 pot, tergantung dari kesibukan kami,” akunya.
Dia sangat berharap agar pemerintah daerah, tidak menutup mata terhadap apa yang telah dibuatnya.
“Kalau sekedar untuk menghias dan menyulap wajah Taman Kota Kaimana, saya pun bisa, agar menjadi indah dan lebih menarik, dengan hasil kreasi kami anak-anak Papua,” pungkasnya.
Subhan Sabuku adalah potret generasi muda asli Papua di Kaimana yang terus menerus berkarya dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Kapankah kita???(ANI-R1)