Frans: Perbedaan Itu Kekuatan, bukan Sumber Perpecahan
KAIMANA, KT- Ketua DPRD Kaimana Frans Amerbay, SE saat bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), pada peringatan Hari Bela Negara yang Ke- 70 Tahun 2018 di lapangan upacara Kodim 1713 Kaimana, Rabu (19/12) kemarin menyatakan, perbedaan dan keberagaman Indonesia merupakan sumber kekuatan bukan sumber percepacahan.
Dengan mengangkat tema Indonesia Tanah Airku Tercinta kan Kubela Sepanjang Masa, dihadiri oleh Sekda Kaimana, Rita Teurupun, S. Sos dan sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Kaimana.
“Perbedaan suku, agama, adat, bahasa merupakan sebuah kekuatan. Indonesia dengan negara Pancasila ini, maka kepentingan bangsa harus diletakan di atas kepentingan pribadi maupun golongan,” tegasnya.
Frans juga mengingat, karena perbedaan tersebut, seluruh rakyat tidak boleh lengah dan harus tetap menjaga keutuhan NKRI dan harus memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila harus terus diingat, terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita jangan pernah memberi ruang kepada ideologi-ideologi lain yang ingin menggantikan Pancasila. Jangan pernah kita memberi ruang sekecil apapun, jangan sampai ideologl-ideologi impor, ideologi- ideologi dari luar mendapatkan ruang untuk menggeser Pancasila yang akhirnya hanya akan mengoyak negara kita, negara kesatuan republik indonesia, mengoyak merah putih dan menghianati cita-cita luhur kemerdekaan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Di zaman sekarang, lanjut dia, membela negara tidak cukup hanya dengan berorasi, tidak cukup hanya dengan mengumpulkan massa, namun membela negara bisa dilakukan melalui berbagai bidang dan berbagai profensi.
Bela Negara, lanjut Frans, ditunjukan dengan dedikasi dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat, utamanya di daerah-daerah terpencil yang berada di beranda-beranda tanah air.
Bela negara juga bisa dengan menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter, yang optimis, yang tidak pesimis, yang memberikan sumbangsih pemikiran bagi kemajuan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.(ARJ-R1)