Econovation Virtual Roadshow: Menggali Inovasi Solutif Pengusaha Muda dari Wilayah Timur Indonesia

0

JAKARTA, KT- Yayasan EcoNusa bersama mitra kembali mengadakan diskusi daring sebagai rangkaian kegiatan Econovation 2021 pada Selasa (25/5).

Econovation 2021, sebuah kompetisi inovasi bisnis nasional, mengajak para entrepreneur untuk dapat berkontribusi dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan yang juga mendukung pelestarian ekosistem hutan dan laut.

Diskusi online kali ini ditujukan menjaring inovasi solutif bagi sektor usaha pendidikan dan kesehatan bersama para pengusaha muda wilayah Indonesia Timur, dengan tema “Build Back Better: Inovasi Solutif, Bagi Sektor Usaha Pendidikan dan Kesehatan Indonesia”.

“Econovation, sebuah kegiatan yang men-challenge teman-teman muda, inovator muda, pengusaha muda, dan siapa saja yang punya ide untuk membangun kembali ekonomi Indonesia supaya lebih baik ke depannya. Tempat bagi inovator muda untuk mempresentasikan ide-ide cemerlang untuk membangun Indonesia yang lebih baik, lebih ramah lingkungan, rendah emisi dan juga ekonomi berkelanjutan yang lebih sustain. Let’s build back better for Indonesia, for our future, for our environment,” ujar CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar, pada pembukaan virtual roadshow siang hari ini.

Diskusi kali ini menghadirkan Prof. Indra Cahya Uno, Pendiri Gerakan Sosial Oke Oce Indonesia, dr. Dessy Esa, MMRS, Dipl. CIBTAC, Dokter dan Cosmetologist, dan Andi Rahmat Manggabarani, Dirut IMB Property & Four Points Hotel by Sheraton dan Ketua BPD HIPMI SulSel, sebagai narasumber.

Inovasi sangat dibutuhkan dalam suatu bisnis guna beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, baik yang disebabkan oleh lingkungan maupun permintaan pasar saat itu. Adanya pandemi COVID-19 sedikit banyak membawa perubahan bagi suatu usaha, sehingga membuat inovasi merupakan langkah mutlak yang harus diambil jika ingin tetap relevan di tengah perubahan zaman.

Digelar kali pertama di tahun 2021, Econovation berharap adanya inovasi baru pada bisnis di tiga sektor yakni sektor ketahanan pangan, sektor solusi edukasi dan sektor kesehatan berbasis komunitas.

Pada sektor kesehatan, inovasi didesak untuk segera direalisasikan, karena dibutuhkan solusi yang aplikatif untuk tantangan yang dihadapi. Sektor kesehatan juga dapat berkontribusi langsung untuk dapat menghadapi tantangan dalam menjaga pelestarian lingkungan, dimana isu tersebut selalu mendapatkan perhatian khusus.

“Yang bisa kita lakukan dari sektor kesehatan adalah edukasi tentang pentingnya pelestrian lingkungan dan efeknya terhadap kesehatan. Contohnya edukasi tentang sanitasi, mengenai 3M, mengenai kesehatan di rumah. Saya rasa edukasi perlu dilakukan dari setiap puskesmas atau mungkin nanti ada program pemerintah langsung bisa berkolaborasi dengan tenaga medis untuk mengedukasi masyarakat,” ujar dr. Dessy Esa.

Di Sulawesi Selatan menurut Andi Rahmat, salah satu penopang pertumbuhan ekonomi kita bisa tetap stabil adalah dari sektor agriculture, oleh karena itu potensi-potensi kewirausahaan untuk sektor tersebut ini sangat besar. “Bagaimana hasil pangan kita bisa baik dan berlimpah kalau masih dikelola dengan cara- cara tradisional, tentu perlu sentuhan anak-anak muda kreatif yang punya cara-cara inovatif sehingga hasil pangan kita bisa bagus, berlimpah, dan bisa berdaya saing tinggi dengan pangan dari luar,” ujarnya.

Membahas mengenai sektor pendidikan yang merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara, karena berhasil atau tidaknya pendidikan yang dilaksanakan akan menentukan maju mundurnya negara tersebut. Terhambatnya kegiatan belajar mengajar sebab keharusan untuk membatasi interaksi secara langsung mendorong sektor pendidikan untuk mencari inovasi baru guna melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Pendidikan menjadi jalan bagi lahir ya para pemuda yang berkualitas bagi negara, “Pemuda harus merdeka secara finansial untuk menopang dirinya sendiri. Ayo menjadi generasi pencipta lapangan kerja untuk diri sendiri. Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,” ungkap Indra Uno.

Econovation 2021 memberikan kesempatan kepada anak muda Indonesia yang memiliki inovasi bisnis untuk mengembang usahanya tersebut dengan cara mendaftarkan diri melalui www.econusa.id/econovation sampai tanggal 30 Juni 2021.

Lima belas (15) inovasi bisnis yang terpilih akan berkesempatan mengikuti mentoring serta business matching untuk mengembangkan bisnisnya.

Ide dan inovasi yang diikutsertakan pada Econovation ditargetkan untuk dapat menjadi solusi dari tantangan nyata yang dihadapi oleh masyarakat termasuk petani, nelayan dan masyarakat adat. Selain menjadi solusi, ide dan inovasi tersebut dapat di scale-up secara nasional untuk “membangun kembali dengan lebih baik”.(ANI-R1)

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan