Terobos Keterbatasan, 15 Siswa SD YPK Koy Kaimana Bertekad Ikut ANBK
KAIMANA, KT- Tekad untuk bisa berhasil mengikuti program Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK), sebanyak 15 siswa kelas V SD YPK Koy Kabupaten Kaimana, harus meninggalkan rumah dan orangtua mereka selama dua hari lamanya, untuk ke Kampung Sunua Ibukota Distrik Kambrauw.
Menerobos keterbatasan di Papua, menjadi pelajaran dan pengalaman tersendiri bagi 15 siswa ini.
Mereka tidak hanya menghadapi medan yang berat dan jauhnya akses, tetapi juga harus berusaha untuk bisa lolos program yang syarat dengan teknologi di tengah hutan dan sulitnya medan seperti saat ini.
Kepala SD YPK Koy, Oktavina Ida Sikora, A.Ma.Pd dalam keterangannya mengatakan, program ini merupakan program pemerintah dalam rangka untuk meningkatkan mutu Pendidikan di Sekolah Dasar.
Dia mengaku, pasca program ini diterapkan, dengan keterbatasan yang mereka miliki, gurunya melakukan pendampingan dengan memberikan modul pelatihan secara manual bagi para siswanya.
“Benar bahwa selama dua hari ini, kami mengikuti ANBK yang pelaksanaannya di laboratorium SMP Negeri 1 Kambrauw. Karena kami tidak memiliki komputer, sehingga terpaksa selama dua hari ini, harus tinggalkan sekolah dan mendampingi mereka ke SMP Negeri 1 Kambrauw di Kampung Sunua,” jelasnya.
Dia mengatakan, dengan pendampingan yang selama ini dilakukan oleh guru pendamping, diharapkan para siswanya dapat lolos dalam tahapan ini.
Sementara Guru Pendamping, Yosep Moyani, S.Pd, dalam keterangannya mengatakan, keterbatasan akses pihaknya terpaksa harus mencari solusi bagi siswanya, agar bisa lolos dalam ANBK saat ini.
“Persoalan bukan hanya terbatas akses, sarana dan prasarana penunjang serta kondisi di pedalaman seperti saat ini, tetapi juga pada daya dukung lainnya. Tetapi kami tetap bertekad untuk bisa memberikan pelatihan. Intinya mereka bisa dapat menggunakan komputer dan selanjutnya dapat menyelesaikan ANBK tersebut,” terang Moyani.
Dia mengaku, karena keterbatasan itu, pada beberapa hari sebelumnya masuk pada hari pelaksanaan ANBK, dia bersama Kepala Sekolah mengantar para siswanya ke Kampung Sunua menggunakan perahu longboat.
“Puji Tuhan, hari ini sudah selesai pelaksanananya, walau kami belum begitu tahu secara pasti hasilnya baik atau tidak,” aku Moyani.
Semangat para guru di pedalaman dan tekad siswanya ini, merupakan catatan penting bagi Pemerintah Daerah, untuk terus berupaya mengembangkan mutu Pendidikan ke depan di Kabupaten ini.(CR10-R1)