Olimpiade Sains, 4 Siswa SMA YPPK Kaimana Sabet Peringkat Pertama
KAIMANA, KT- Setidaknya sebanyak 4 siswa SMA YPPK St Thomas Aquino, lolos seleksi olimpiade sains tingkat Kabupaten/Kota se Papua Barat. Keempat siswa tersebut mendapatkan peringkat pertama untuk 4 mata pelajaran yakni Matematika, Fisika, Ekonomi dan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Keempat siswa tersebut yakni Julian Flora Farneubun untuk kategori mata pelajaran matematika, Sarci Okuwali untuk Fisika, Yosma Uneputy untuk Ekonomi dan Julia Mekeng untuk mata pelajaran TIK.
Sedangkan 3 siswa lainnya, mendapatkan peringkat kedua yakni Nella Yobe untuk mata pelajaran Kimia, Julia Leisubun untuk Astronomi dan Maria S. Farnatubun untuk mata pelajaran Biologi.
Ketua YPPK Kaimana, Drs. Arnoldus Baronama, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku bangga dengan prestasi yang diperoleh para siswa SMA YPPK.
“Terus terang, setelah mendengar hal ini, saya menangis bangga karena sekolah kami ini Yayasan yang belum mendapatkan perhatian serius, tetapi kami bisa berupaya dengan sekuat tenaga untuk menunjukan prestasi kami sejajar dengan sekolah lain di Kaimana,” ujarnya.
Dikatakan, dari seluruh siswa yang mengenyam pendidikan di SMA YPPK St Thomas Aquino, 80 persennya adalah anak-anak asli Papua.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan oleh para guru di sekolah tersebut. Kami meski bukan sekolah unggulan tetapi kami bisa menunjukan prestasi kami untuk dunia pendidikan. Bahkan, tahun lalu, siswa kami juga masuk ke perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia,” sebutnya.
Dia menyebutkan, terkait dengan prestasi yang sudah disabet oleh 7 siswa ini, diharapkan juga memberikan dorongan bagi para pendidik di SMA YPPK St Thomas Aquino untuk terus meningkatkan kinerja mereka. Selain itu, lanjut dia, hal ini juga memberikan motivasi bagi siswa lainnya untuk terus belajar dengan meningkatkan prestasi akademik mereka.
“Bagi kami sekolah yayasan, tentunya banyak memiliki kekurangan, apalagi saat ini, segala urusan SMA dan SMK menjadi kewenangan Provinsi, namun saya lihat hal itu tidak menyurut peran dan tanggungjawab para pendidik. Mereka penuh disiplin dan terus membimbing anak-anak asli Papua menjadi generasi yang berguna bagi daerah ini dan untuk negara,” tegasnya.(ANI-R1)