Mahasiswa KKN UNPATI, Rekomendasikan Tiga Hal Penting
KAIMANA, KT – Setelah usai membantu memberiakan pemahaman kepada masyarakat nelayan yang ada di lima kampung yakni; Marsi, Murano, Maimai, Bicari dan Foromajaya, maka pengelolah mahasiswa KKN UNPATI Ambon yang sudah menghabiskan waktunya kurang lebih dua bulan dalam kegiatan KKN ini, maka tiga rekomendasi penting akan diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana.
Tiga rekomendasi ini antara lain; tentang pola pikir masyarakat yang masih harus dirubah, kekurangan guru (tenaga pendidik) dan kurangnya pelatihan oleh tenaga lapangan tentang budi daya rumput laut, dan juga pengelolaan perikanan kelautan di Kabupaten Kaimana. “Kurang lebih dua bulan kami di Kaimana ini dan bersama-sama dengan masyarakat, banyak hal yang telah kami dapatkan.Banyak masukkan dari masyarakat untuk kami, dan kami juga telah memberikan banyak ilmu kepada mereka tentang apa yang kami tahu dan pahami,” ungkap salah satu dosen pengampuh di UNPATI Ambon, Dr.Yoisye Lopulalan, M.Si.
Menurutnya, setelah turun ke kampung sasaran, tim KKN langsung mengumpulkan masyarakat untuk bersama-sama memetakan masalah-masalah yang terjadi di masing-masing kampung. “Beberapa program juga kami lakukan selama KKN berlangsung, diantaranya; Program Budi Daya Rumput Laut, Program Mengajar di Sekolah, Aksi bersih-bersih lingkungan, Pelatihan pembuatan manisan dan kegiatan partisipatif lainnya yang dilaksanakan dimasing-masing kampung. Dan syukurlah bawha masyarakat yang kami datangi mereka sangat antusias untuk mau berbagi dengan kami,” ungkapnya.
Khusus untuk program rumput laut mahasiswa KKN UNPATI, saat ini masyarakat petani rumput laut sudah mulai panen bibit yang nantinya akan dijual kepada pembudidaya yang lainnya. “Khusus untuk program ini merupakan program prioritas Pemda Kaimana, dan itu sudah dilaksanakan dengan baik oleh seluruh mahasiswa kami,” tuturnya.
Sementara itu rekomendasi tersebut antara lain; mahasiswa mencoba untuk merubah pola pikir masyarakat, namun karena terbentur pada waktu, maka proses ini belum berjalan maksimal, walaupun ada satu dua petani nelayan yang sudah bisa meneriman apa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut. “Sehingga diharapkan agar program-program pendampingan harus terus dilakukan, agar ketika Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana melalui dinas terkait melaksanakan program kegiatan, bisa tepat sasaran,” ungkapnya.
Selain itu, rekomendasi lainnya adalah, perlu adanya pelatihan keterampilan, sehingga dapat membentuk keterampilan masyarakat yang nantinya akan berujung pada peningkatan jiwa wirausaha masyarakat. “Perlu adanya penambahan guru dimasing-masing kampung, karena di lima kampung KKN, mahasiswa kami terpaksa harus ikut membantu tenaga pendidik untuk mengajar.Sehingga harapan kami kedepan, dinas terkait bisa melihat persoalan yang kami temui ini, dan ada langkah yang harus diambil untuk mengoptimalkan pendidikan yang ada di kampung-kampung, terutama kampung yang kami datangi sebagai lokasi KKN,” pungkasnya.
Sementara itu, Fektor salah satu mahasiswa KKN UNPATI mengatakan bahwa mengingat pemahaman masyarakat, khususnya masyarakat petani nelayan yang ada di kampung sasaran masih sangat rendah, sehingga pola pendampingan harus ditingkatkan.Karena menurutnya, jika bantuan diberikan namun tidak disertai dengan pengawasan dan pendampingan secara terus menerus, maka hasilnya tidak akan baik pula,” ujarnya.
Menurutnya, sebagian besar masyarakat petani nelayan, khususnya petani rumput laut, masih focus pada jumlah atau nominal uangnya. Padahal proses dari penyemaian sampai dengan panen ini yang harus dilewati terlebih dahulu, dan harus dilakukan dengan baik. Sehingga kami harapkan bahwa; PPL ini mereka harus turun untuk mendampingi masyarakat. Memberikan pemahaman tentang apa yang mereka ketahui kepada masyarakat. Kita tidak boleh menyalahkan masyarakat, karena ketika informasi atau pendampingan ini tidak jalan, maka masyarakat juga aktifitasnya pasti akan berhenti. Sehingga motivasi dan dorongan harus terus diberikan kepada masyarakat. Apalagi program budi daya rumput laut ini menjadi salah satu prioritas dinas terkait, sehingga harus juga diikuti dengan cara atau langkah yang baik pula. Ketika pemahaman masyarakat sudah mulai meningkat, maka pastinya budi daya rumput laut ini akan berhasil dilaksanakan di Kabupaten Kaimana,” pungkasnya. (RIO-R2)