Kunjungi RSUD, Ini Harapan Ketua DPRD Kaimana
![Ketua DPRD Kaimana, Frans Amerbay, SE (1)](https://www.kabartriton.com/wp-content/uploads/2019/03/Ketua-DPRD-Kaimana-Frans-Amerbay-SE-1.jpg)
Ketua DPRD Kaimana Frans Amerbay, SE saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaimana, Minggu (3/3/2019). | Foto: ARJ-KT
KAIMANA, KT – Ketua DPRD Kaimana Frans Amerbay, SE saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaimana, Minggu (3/3) kemarin mengatakan, RSUD Kaimana sudah semakin bagus dari sisi managemennya. Pasalnya ada beberapa kemajuan yang sudah diraih, pasca digantinya dirut RSUD Kaimana beberapa waktu yang lalu.
Namun dirinya juga mengatakan bahwa masih banyak hal penting yang harus diselesaikan dari waktu ke waktu, terutama terkait dengan tenaga kesehatan yang ada di RSUD Kaimana. Menurutnya, salah satu tenaga kesehatan yang perlu diperhatikan saat ini, sesuai dengan kebutuuhan masyarakat adalah, ketersediaan tenaga dokter.
“Saya kesini sebenarnya mengunjungi keluarga yang sakit. Akan tetapi sekaligus melihat dari dekat beberapa unit pelayanan, termasuk beberapa pasien. Memang dari sisi management, keliatan ada tanda- tanda perubahan. Artinya, dengan digantinya direktur RSUD ini, kelihatan ada perubahan yang terus dibenahi. Mudah-mudahan terus berkembang, dan semkain hari semakin baik. Itu yang kami harapkan,” ungkap Ketua DPRD Kaimana Frans Amerbay, SE kepada Kabar Triton ketika dikonfirmasi di RSUD Kaimana, Minggu (3/3).
![](https://www.kabartriton.com/wp-content/uploads/2023/07/IKLAN-IJS-MAMI-POKO-DAN-CHARM-scaled.jpg)
Ketersediaan tenaga dokter, lanjut Frans, sudah merupakan kebutuhan masyarakat Kaimana, terutama dokter bedah dan beberapa dokter lainnya. Menurutnya, masyarakat saat ini justru lebih berharap pelayanan dilakukan di Kaimana, dan bukan di luar Kaimana, karena akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga akan sangat menyulitkan masyarakat yang tidak mampu. Olehnya, perlu ada langkah yang diambil oleh pihak RSUD, agar dokter-dokter yang belum ada, bisa diusahakan, sehingga pelayanan di RSUD ini lebih optimal.
“Ketersediaan tenaga dokter ini memang perlu mendapat perhatian serius. Karena, ketika ada pasien yang sudah dirawat seminggu di sini, tetapi belum ada tindakan operasi, untuk mengangkat pisau yang tertancap dileher pasien. Kalau sudah seminggu ini kan termasuk waktu yang lama. Tadi sempat juga menjenguk pasien, dan kami ingin memastikan juga kepada keluarga, apakah akan bertahan menunggu kedatangan dokter, ataukah mengambil langkah lainnya. Kami akan berkomunikasi dengan direktur RSUD terkait hal ini, supaya penanganannya segera dilakukan,” tuturnya.
Menurutnya, perlu ada tindakan yang bersifat segera, karena menyangkut nyawa pasien. Dirinya juga menambahkan harus ada kepsatian dan ada upaya. Salah satu upaya yang harus diambil adalah dengan merujuk pasien ke RSUD terdekat. Kita tidak bisa tinggalkan pasien seperti ini,” tegasnya. (ARJ-R2)