GMKI Kaimana Tolak Pembagunan Smelter di Gresik

0

KAIMANA, KT– Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kaimana Luanmasar menyatakan pihaknya bersama seluruh fungsionaris BPC telah beraudiensi dengan Dewan Adat Kaimana untuk menyatukan ide, gagasan dan konsep berkaitan dengan proses pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa timur. Jumat (15/10/2021) di kantor Dewan Adat Kaimana.

Dirinya menyebutkan, secara kelembagaan tertinggi, Pengurus Pusat GMKI menolak dengan tegas proses pembangunan Smelter PT Freeport di Gresik Jawa Timur, sehingga cabang-cabang setanah Air yang berada di bawah PP GMKI juga mengikuti melaksanakan perintah PP.

Untuk menindaklanjuti hal itu, lanjut dia, dirinya bersama seluruh Badan Pengurus Cabang GMKI Kaimana telah menemui Dewan Adat Kaimana.

“Pertemuan yang berlangsung pada malam Sabtu tersebut, Dewan Adat Kaimana sangat mendukung penolakan pembangunan Smelter PT Freport Indonesia di Gresik, namun terkait dengan aksi mimbar bebas, Dewan Adat Kaimana belum memberikan pernyataan sikap, dikarenakan Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua (KBMAP-IV) telah berada di depan mata,” katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan melaksanakan keputusan organisasi yang diperintahkan kepadanya dengan melaksanakan Mimbar Bebas dengan tujuan bahwa ingin memastikan apa sikap Pemerintah Daerah Kaimana bersama DPRD Kaimana.

“Mimbar Bebas (aksi damai) ini, kita GMKI Cabang Kaimana siap menentang Pemerintah Daerah Kaimana dan DPRD Kaimana soal penolakan pembangunan Smelter di Gresik itu, apakah Pemda dan DPRD Kaimana bisa bersikap memiliki tujuan yang sama atau tidak, tanda tangan petisi oleh Pemda dan DPRD Kaimana tidak berat dan akan ada niat yang sama, supaya kita kirimkan hasil kepada Korwil XII PP GMKI setanah Papua di Manokwari dan diteruskan kepada Pengurus Pusat GMKI untuk tindak lanjuti kepada Menteri BUMN, Erick Tohir dan Presiden sebagai bukti bahwa pemerintahan di Kaimana sudah wakili masyarakat untuk menolak proses pembangunan Smelter di Gresik,” tegasnya.

Saat mimbar bebas ini dilaksanakan, dirinya memastikan akan berjalan dengan baik dan akan menjaga kestabilan keamanan daerah.

Terkait dengan kepastian mimbar bebas (aksi damai) yang dilakukan secara serentak oleh Cabang-cabang GMKI di Indonesia, dirinya belum memastikan pelaksanaanya, mengingat Pengurus Pusat GMKI akan melangsungkan kajian akademis secara terbuka untuk umum melalui webinar nasional pada 23 oktober 2021.

“Dari hasil kajian akademis inilah akan dijadikan data untuk melakukan mimbar bebas untuk menyampaikan suara kenabian ini di setiap daerah. Namun untuk GMKI Cabang Kaimana sementara dalam pertimbangkan pelaksanaanya di awal atau akhir dari seminar tersebut, mengingat agenda besar yakni Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua (KB MAP) tinggal menghitung hari, olehnya kepastian akan di putuskan pada Senin pekan depan nanti,” tambahnya.

Webinar yang akan dilaksanakan ini, kata dia, akan menghadirkan beberapa Nara Sumber yakni pihak PT Freepot, Ahli Tata Negara DR. Jemmy J. Pitersz, dari Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon, Rektor Universitas Cendrawasih, DR Apolo Safanpo dan Menteri BUMN Erick Tohir.

Senada dengan itu, Ketua GMKI Kaimana, menuturkan pembagunan smelter PT Freport Indonesia di Gresik sangat tidak mencerminkan nilai dan asas keadilan serta kemanusiaan bagi orang Papua, dimana Papua adalah dapur bagi Indonesia, akan tetapi disepelekan yang berakibat pada proses pembangunan infrastruktur dan supra struktur yang tidak memadai sehingga kondisi Papua tetap menduduki peringkat ke 8 (delapan) termiskin di Indonesia sesuai data Statistik Indonesia.

“Herannya, matahari terbit dari ufuk timur dan terbenam di ufuk barat, akan tetapi di barat terang lebih dulu dari pada Papua yang masih gelap dari Infrastuktur dan Suprastruktur. Olehnya, GMKI secara kelembagaan dipanggil untuk menyikapi persoalan tersebut dan berharap Pemerintahan Daerah Kaimana mewakili masyarakat kaimana ikut mendukung penolakan pembangunan Smelter di Gresik,” tegasnya.

Diakhir keterangan-nya, Luanmasar juga mengatasnamakan BPC dan seluruh Civitas Potensi GMKI Cabang Kaimana untuk ikut Doakan dan Sukseskan Pelaksanaan Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua (KB-MAP) yang terlaksana pada tanggal 25 – 30 Oktober 2021, dan juga berharap seluruh masyarakat dan elemen ikut menyukseskan kegiatan KB MAP tandasnya.(REN-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan