Cuaca Buruk, 21 Penumpang Long Boat Ini Diselamatkan KM Sabuk Nusantara 77
KAIMANA, KT- Setidaknya 21 Penumpang warga Pulau Adi Distrik Buruway Kaimana, akhirnya dievakuasi KM Sabuk Nusantara 77 di perairan sekitar Pulau Kilimala menuju Pelabuhan Laut Kaimana akibat cuaca buruk, Minggu (23/2/2020).
Mereka menumpang dua unit long boat dari Pulau Adi, 4 orang penumpang anak-anak, 4 perempuan dan selebihnya laki-laki.
Kapolres Kaimana melalui Kasat Polair, Iptu Zainudin Rumagoran, dalam pernyataan kepada sejumlah wartawan melalui telepon selulernya membenarkan kejadian itu.
Meski demikian, Zainudin juga menegaskan, evakuasi penumpang itu bukan disebabkan karena laka laut.
“Informasi kami luruskan bahwa evakuasi yang dilakukan oleh KM Sabuk Nusantara 77 itu bukan karena laka laut, tetapi karena sudah mau gelap dan takut terjadi badai di tengah laut, karena kondisi musim barat saat ini, sehingga mereka memutuskan untuk meminta bantuan ke KM Sabuk Nusantara 77. Jadi tidak benar bahwa perahu mereka bocor dan tenggelam,” tegasnya.
Dia juga menambahkan, dalam perjalanan tersebut, masing-masing long boat memuat 10 dan 11 penumpang.
“Mereka baru bergerak dari Pulau Adi sekitar 1 jam lamanya. Setelah melihat kapal yang bergerak dari Fakfak menuju ke Kaimana, mereka berupaya memanggil kapal. Saat itu sekitar jam 16.30 WIT. Nahkodanya pun mengarahkan kapal menuju titik di mana dua long boat itu sedang bergerak,” tandasnya.
Setelah mendapati lokasi, para penumpang pun langsung dievakuasi menuju kapal dengan menggunakan tali. Beberapa ABK pun terpaksa harus menurunkan ban agar memudahkan para penumpang long boat bisa mengakses naik ke kapal.
Kapal akhirnya tiba membawa para penumpangnya dan 21 Penumpang long boat di Pelabuhan Laut Kaimana dengan selamat.
Zainudin dalam keterangannya juga menghimbau kepada warga yang ingin bepergian selama musim barat saat ini, agar selalu memperhatikan keselamatan. Karena kecelakaan di laut bisa saja terjadi, saat musim penghujan disertai dengan angin yang cukup kencang seperti saat ini.
Secara terpisah, Echa, salah seorang penumpang long boat yang berhasil dihubungi melalui saluran telepon selulernya, Minggu (23/2/2020) malam mengaku, gelombang saat dalam perjalanan cukup besar. Selain itu, awan tebal pun menyelimuti seluruh kawasan, sehingga mereka memutuskan untuk hijrah ke kapal.
“Kami hanya takut saja terjadi apa-apa, sehingga kami meminta pertolongan dari Kapal. Untung Nahkodanya bisa membantu kami,” ujarnya.(ANI-R1)