Menunggu Dokter Bedah, Korban Penikaman Belum Dioperasi
KAIMANA, KT – Akibat tidak adanya dokter spelialis bedah di RSUD Kaimana, maka pasien yakni korban penusukan beberapa waktu yang lalu, belum bisa dioperasi, untuk mengangkat pisau yang masih tertancap dibatang leher pasien tersebut. Kondisi ini justru, menimbulkan keresahan bagi pihak keluarga pasien, karena mereka berharap keluarga mereka bisa dilakukan operasi secepatnya.
Salah satu keluarga pasien La Eke, yang berhasil diwawancarai oleh Kabar Triton di RSUD Kaimana, Jumat (1/3) mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi saat ini.
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami hanya minta perhatian pemerintah daerah terkait dengan hal ini. Karena kami merasa ada pembiaran kepada kami, kenapa sampai hari ini, dokter di RSUD ini tidak lengkap. Ini satu hal yang memprihatinkan. Kami memang diminta untuk dirujuk ke luar Kaimana, tapi kami orang yang berkekurangan sehingga itu juga menjadi pertimbangan kami sampai hari ini,” ujarnya.
Dalam keterangannya juga, La Eke mengakui, jika pihaknya sudah pernah diminta oleh pihak RSUD untuk melakukan puasa bagi pasien, karena akan melakukan operasi. “Kami kalau tidak salah, sudah dua kali diminta untuk berpuasa. Akan tetapi selalu tidak jadi operasi, kalau untuk pelayanan yang lainnya bagus sekali dimana pasien selalu dikontrol dengan baik. Jadi besar harapan kami, semoga dalam waktu dekat ini, sudah ada dokter bedah yang datang,” terangnya.
Sementara itu Direktur RSUD Kaimana dr. Joulanda Mentang, ketika dikonfirmasi melalui telepon celullarnya mengatakan masih terus berkoordinasi dengan dokter ahli bedah tersebut. “Ini bukan sesuatu yang kami sengajakan. Sampai saat ini kami terus berkoordinasi untuk kepastian kedatangan dokter. Kami sudah pernah sampaikan, ke pihak keluarga pasien untuk segera dirujuk keluar daerah. Namun keluarga mengatakan kekurangan biaya, kami sudah mempunyai inisiatif yang mana kami akan memfasilitasi biaya untuk tim kesehatan pendamping kami. Serta pihak keluarga pasien juga, akan mendapat biaya rujukan dari pemda, namun sampai saat ini kami belum ada kepastian dari keluarga kapan mau dirujuk,” terangnya. (ARJ-R2)