WhatsApp Image 2018-10-14 at 20.57.26

Salah satu pelayanan kesehatan di RSUD Kaimana. | Foto:RIO-KT


KAIMANA, KT Setelah mendapatkan keluhan dari pegawai RSUD yang disampaikan pada saat audience dengan bupati Kaimana beberapa waktu yang lalu, maka Bupati meminta kepada pihak RSUD mulai dari Dinas Kesehatan, Direktur RSUD dan juga seluruh pegawai RSUD untuk segera melakukan inventarisasi peralatan medis yang ada di RSUD Kaimana.

Kondisi kerusakan sebagian besar peralatan RSUD ini, membuat pelayanan kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat menjadi tidak optimal.

Bupati Kaimana, Drs. Matias Mairuma sendiri kaget, ketika ada penyampaiansebagian peralatan kesehatan yang ada di RSUD Kaimana sudah rusak.

“Saya bukan ahli di bidang ini. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD yang lebih tahu soal alat kesehatan ini. Yang kami lakukan sebagai kepala daerah, hanya bisa mendorong agar sector kesehatan ini dia harus berjalan optimal, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada kerjasama dari semua pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, Direktur dan seluruh pegawai dan tenaga medis di RSUD ini, agar pelayanan kesehatan bisa berjalan optimal,” ungkapnya.

Sementara itu, dari sisi medis, peralatan kesehatan ini harus terus mendapatkan perawatan, dan itu dilakukan secara rutin. “Kalau selama ini sangat jarang, alkes ini dikalibrasi atau dilakukan perawatan. Kami yang bertugas di sini juga sering didamprat oleh pasien, karena peralatan yang kami gunakan ini tidak tepat menurut mereka. Dan ini justru membuat kami merasa dianaktirikan, karena di satu sisi kami diminta untuk memaksimalkan pelayanan, namun di sisi lain, kami diperhadapkan dengan situasi yang sangat sulit, yaitu ketiadaan alkes. Kalaupun alkesnya ada, tetapi tidak berfungsi dengan baik,” ungkap Daniel Uberi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, mengingat pembahasan APBD Kaimana tahun anggaran 2018 ini sebentar lagi akan dibahas, maka bupati Kaimana, Drs. Matias Mairuma meminta kepada dinas kesehatan dan RSUD untuk duduk dan melakukan inventarisasi peralatan kesehatan yang ada di RSUD Kaimana.

“Olehnya mulai hari ini, semua pihak duduk bicara hal ini. Masing-masing bagian atau unit di RSUD ini, duduk bersama direktur, untuk menyampaikan peralatan yang masih kurang. Duduk inventarisasi semua, lalu pilah-pilah dia, yang mana yang menjadi kebutuhan prioritas, dan yang mana yang masih bisa dipending. Karena kita harus sesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada. Nanti dibantu oleh dinas kesehatan untuk inventarisasi alkes ini. Karena ini adalah pelayanan public dan bersentuhan langsung dengan keselamatan jiwa masyarakat, maka hal ini harus diperhatikan baik. Harus ada keterbukaan antara direktur dengan seluruh pegawai, sehingga situasi kondisi dan suhu pelayanan yang ada di RSUD ini juga bisa berjalan dengan optimal,” ungkap bupati Mairuma.

Sementara itu, Iman Susilo, salah satu anggota komisi B DPRD Kaimana yang juga membidangi kesehatan mengungkapkan bahwa, perlu ada pembenahan managemen RSUD secara keseluruhan. “Saya pikir kalau memang kondisinya seperti itu ya, direkturnya diganti saja. Karena dari tahun ke tahun ini, persoalannya hampir sama. Apakah tidak ada evaluasinya sehingga kondisi ini terus berjalan. Saya pikir persoalan ini terjadi karena managemennya yang tidak optimal. Oleh karena itu, satu-satunya cara yaitu; mengganti direktur RSUD dengan tenaga yang lebih professional dan handal. Kan masih banyak juga dokter di Kaimana ini yang mampu unutuk menjalankan RSUD,” ungkapnya.

Menurutnya, pengawasan dari dinas kesehatan juga harus lakukan sehingga pelayanan di RSUD bisa optimal. “Banyak warga yang mengeluh tentang tidak optimalnya pelayanan. Mulai dari pelayanan medis, hingga sampai pada fasilitas lainnya. ada yang mengeluh bahwa air bersihnya tidak ada. Ada  yang mengeluhkan bahwa pintu kamar mandi WC-nya sudah rusak, dan lain sebagainya. Dan ini hampir setiap tahun dikeluhkan. Lalu peran managemen RSUD yang kita harapkan dimana? Apakah bupati yang langsung turun tangani hal ini? Makannya kami hanya minta kepada kepala daerah, kalau memang bisa direktur RSUD yang sekarang ini, dievaluasi. Kalau memang yang bersangkutan tidak mampu, maka sebaiknya ganti saja dengan orang lain, yang bisa mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang ada di RSUD ini,” pungkasnya.(RIO-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan