5 Positif, 34 Tenaga Medis RSUD Kaimana Mulai Dikarantina
KAIMANA, KT- Setelah tim medis Satgas Covid 19 RSUD Kaimana mengumumkan sebanyak 5 pasien positif setelah dilakukan rapid test, 34 tenaga medis yang terdiri dari 18 tenaga medis di ruang isolasi dan 16 di IGD terpaksa harus dikarantinakan.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Covid 19 Kaimana, dr. Alberth Kapitarau, Sp.B dalam press releasenya, yang diterima sejumlah wartawan Kaimana, Kamis (9/4/2020).
“Mulai besok, kami terpaksa harus melakukan karantina kepada seluruh tenaga dokter dan perawat yang selama ini bertugas di ruang isolasi dan IGD. Hal ini dilakukan, guna mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Isolasi tersebut dilakukan, agar mereka tidak kembali ke rumah dan tetap berada di tempat karantina untuk berupaya memutuskan mata rantai penyebaran covid 19 di wilayah ini,” tegasnya.
Dia lebih lanjut mengatakan, dari hasil rapid test tersebut, memang telah menunjukan hasil positif terhadap 5 warga yakni 1 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 4 orang tanpa gejala.
“Namun sekali lagi kami tegaskan, bahwa dari hasil rapid test tersebut, harus dilanjutkan dengan PCR atau swab tenggorokan untuk menentukan pasien terpapar covid 19 atau tidak. Rapid tes sendiri adalah test cepat seperti layaknya test darah, kemudian diteteskan ke alat test. Namun pemeriksaan ini hanya screening awal, karena terkadang hasil rapid test bisa berbeda dengan kondisi sebenarnya,” jelasnya lagi.
Pasien yang dinyatakan negatif setelah dilakukan rapid test, namun masih menunjukan gejala, lanjut dia, harus mengulangi rapid test kembali pada 7 hingga 10 hari kemudian.
Disinggung soal Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab tenggorokan, kata dia, PCR ini adalah semacam pengambilan spesimen lendir menggunakan alat swab di hidung dan tenggorokan, untuk memastikan keakurasian pasien terpapar covid 19 atau tidak.
“Nah, kalau dengan adanya PCR atau swab tenggorokan itu, dipastikan, bisa dilakukan penanganan yang lebih menyeluruh terhadap pasien. Dan tentunya, kita berharap, bisa sehat kembali seperti yang terjadi di beberapa rumah sakit saat ini,” pungkasnya.(ANI-R1)