Yayasan EcoNusa Gelar School of Eco Diplomacy di Kaimana
KAIMANA, KT- Menjelang hari Lingkungan hidup sedunia pada tanggal 5 Juni mendatang, Yayasan EcoNusa kembali menyelenggarakan School of Eco Diplomacy (SED) untuk menyiapkan kaum muda Tanah Papua yang peka akan isu lingkungan dan mau terlibat melakukan aksi penyelamatan lingkungan.
SED Kelas Dasar Kaimana dibuka pada Sabtu (29/05) dihadiri oleh Luther Rumpumbo, S.Pd, MM, Sekretaris Daerah Kabupaten Kaimana, Eli Alue, S.Pi., MM, Kepala UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kaimana- Fak Fak, Henny Trisye Samber, Plt. Ka CDK IV Kaimana, Corrich Corputty, Kepala Seksi Informasi, Promosi dan Bimbingan Masyarakat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kaimana, Muh. Ridwan Putra, Conservation International.
Luther Rumpumbo mengatakan bahwa program SED ini merupakan suatu Langkah positif bagi anak muda kita. “Selagi sesuatu yang dilakukan anak muda Kaimana itu positif, maka pemerintah pasti akan mendukung baik, apalagi yang dilakukan tersebut memberikan manfaat bagi banyak orang.” ujarnya.
“School of Eco Diplomacy (SED) sudah kami buat sejak tahun 2018, khusus untuk kelas dasar merupakan pelaksanaan yang ke-6“kata Program Manager Mobilisasi Dukungan Publik dan Kaum Muda, Rina Kusuma
Kaimana yang kaya akan potensi alam, khususnya sektor perikanan, dipandang tepat oleh Rina menjadi tempat pelatihan.
“Kita melihat potensi perikanan dan kelautan kaimana bagus, termasuk dunia pariwisatanaya.” jelasnya
Untuk pelatihan tahun ini diikuti 19 peserta, laki-laki dan perempuan, usia 16-25 tahun, yang berasal dari Kabupaten Kaimana, ,Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan
Terkait peserta, Rina sangat memperhatikan variasi keterwakilan mulai dari wilayah, gender, hingga profesi. Rina bahkan dengan antusias mengatakan “ dari total alumni school of eco diplomacy (SED), perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 55% untuk laki-laki dan 45% untuk perempuan “ . “keterwakilan gender di EcoNusa itu sudah pakem” tambahnya.
Selama 5 hari pelatihan (29/5) hingga (2/6) , peserta akan menerima materi dan pendampingan dari para narasumber yang berkompeten di bidangnya, mulai dari perwakilan pemerintah hingga para inspirator yang diharapkan dapat menambah wawasan tentang isu kelautan dan perikanan berkelanjutan serta memberi motivasi tambahan dalam mendesain rencana aksi kedepan setelah selesai mengikuti School of Eco Diplomacy (SED)
Selain itu, peningkatan kapasitas berupa pelatihan kepemimpinan, penulisan artikel, penggabungan foto dan video, public speaking juga ada selama proses pelatihan
Untuk membuka paradigma berpikir, peserta akan diajak turun langsung ke beberapa tempat di kabupaten kaimana untuk mengamati permasalahan yang terjadi disana, mengumpulkan data/temuan dan menganalisa hasil temuan tersebut bersama para narasumber
Dari semua rangkaian pelatihan tersebut, Domberai Landscape Coordinator, Alosius Numberi, salah satu staff EcoNusa yang bertugas di Kaimana, mengharapkan peserta sudah mampu berpikir kreatif menyusun gagasan-gagasan rencana aksi dan bertindak membuat jalan keluar. “saya perhatikan, anak muda kebanyakan hanya bisa melihat dan mengkritisi, tapi tidak membuat jalan keluar, perlu adanya gerakan secara massive” tandasnya.(ANI-R1)