Demo : Amana Tuntut Sekda Harus Orang Asli Kaimana
KAIMANA, KT- Ratusan warga asli Kaimana yang menggabungkan diri dalam Angkatan Muda Anak Adat Kaimana (Amana), melakukan aksi demo damai ke Kantor Bupati Kaimana, Kamis (2/12/2021).
Mereka mendesak agar Bupati Kaimana, Freddy Thie, memberikan rekomendasi kepada dua putra asli Kaimana. Dua putra asli Kaimana itu yakni, Abdul Rahim Furuada dan Arifin Sirfefa, untuk dapat diakomodir menjadi Sekda definitif Kaimana.
Awal mulanya, massa berkumpul di Terminal Krooy. Di sana mereka melakukan orasi dan dikawal oleh aparat keamanan dari Polres Kaimana.
Dalam orasi, mereka menuntut sudah saatnya agar orang asli Kaimana, dapat diberikan ruang agar menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kaimana. Hal ini menyusul, sumber daya manusia orang asli Kaimana saat ini sudah siap. Bahkan, selama ini, pejabat Sekda definitif baru dijabat satu kali oleh orang asli Kaimana, yakni Alm. Zeblum Kubewa.
Bahkan, dalam pernyataan mereka mengaku jika selama 19 tahun sejak Kaimana dimekarkan, jabatan-jabatan strategis ini tidak pernah diberikan kepada orang asli Kaimana.
Usai melakukan orasi di Terminal, massa melakukan longmarch menuju ke Kantor Bupati.
Koordinator Aksi, Fadrin Reasa dalam keterangannya mengaku, jika aksi ini merupakan awal dari perjuangan mereka untuk mendesak agar menghormati hak kesulungan Orang Asli Kaimana.
Sampai di Kantor Bupati, massa sempat adu mulut dengan aparat Satpol PP yang masih memblokade pintu masuk. Meski demikian, keributan itu akhirnya berakhir, setelah diamankan oleh aparat Polres Kaimana.
Akhirnya massa pun masuk dalam halaman Kantor Bupati Kaimana. Di sana, mereka kembali melakukan orasi, dengan tuntutan yang sama.
Meski terus melakukan orasi, Bupati Kaimana, Freddy Thie, belum juga mau menemui massa. Bahkan, Bupati melalui Kabag Humas, meminta perwakilan. Hal ini menyulut kemarahan mereka. Namun, akhirnya kondisi menjadi kondusif dan aman, setelah utusan massa berhasil menemui Bupati Kaimana di ruang kerjanya.
Sekitar 37 menit menunggu, Bupati Freddy Thie akhirnya menemui massa.
Aspirasi Akhirnya Dibacakan di depan Bupati
Di depan Bupati, salah satu Koordinator Aksi, Habibi H. Furuada mengingatkan kepada Bupati Kaimana, Freddy Thie agar tetap memberikan rekomendasi kepada anak asli Kaimana untuk menjadi Sekda definitif.
Sebelum membacakan 5 tuntutan, utusan perempuan asli Kaimana, Maria Tapnesa, menyatakan sikap bahwa roh dan amanat UU Otsus Papua adalah perlindungan, pemberdayaan dan keberpihakan terhadap orang asli Papua.
Untuk itu, diharapkan semua orang yang mengabdi di Tanah ini, menghormati hak kesulungan mereka sebagai orang asli Kaimana.
Bahkan, dalam pernyataannya, dia menyebutkan, orang Kaimana sudah sangat baik dan terbuka untuk menerima semua orang di sini. Bahkan, selama ini jabatan-jabatan strategis itu bukan ditempati oleh orang asli Kaimana.
Untuk itu, saat ini sudah ada dua anak asli Kaimana yang telah siap dan memenuhi syarat untuk menduduki jabatan Sekretaris Daerah.
Olehnya, mereka menyatakan sikap, pertama, jabatan Sekretaris Daerah definitif Kaimana harus orang asli Kaimana.
Kedua, dua orang asli Kaimana yakni Abdul Rahim Furuada dan Arifin Sirfefa, yang telah mengikuti proses seleksi calon jabatan Sekda Kaimana, sudah sangat layak dan mampu menduduki jabatan itu.
Ketiga, Tim Seleksi, Bupati Kaimana dan seluruh suku-suku yang lainnya, agar kiranya dapat menghormati hak kesulungan orang asli Kaimana.
Keempat, Bupati Kaimana agar sedapat mungkin berdialog dengan mereka. Selain itu, wajib menghadirkan Tim Seleksi agar penetapan Sekda definitif Kaimana dilakukan secara transparan.
Kelima, jika pernyataan ini tidak mendapat tanggapan baik, maka mereka akan melakukan aksi palang adat Kantor Bupati dan kantor OPD lainnya, sampai tuntutan mereka dijawab.
Baca Juga : Parjal Berharap Bupati Rekomendasikan Calon Sekda Orang Asli Kaimana
Bupati Kaimana, Freddy Thie mengaku, jika dirinya sudah mendengarkan apa yang disampaikan oleh massa.
Dalam pernyataannya, Bupati juga mengaku, jika proses seleksi ini masih sedang berjalan. Untuk itu, Tim Seleksi akan memberikan rekomendasi kepada 3 orang nama. Dia juga sangat berharap agar, semua kita harus menghormato proses yang saat ini sedang berjalan.
Bahkan dalam pernyataannya, Bupati mengaku jika akan ada ruang bersama dengan masyarakat adat Kaimana, untuk membicarakan hal ini mulai dari sisi aturan, kapasitas dan kapabilitas para calon Sekda.
Bupati juga mengaku, jika ke depannya dirinya bersama Wakil Bupati Kaimana, Hasbulla Furuada, menginginkan pencapaian hasil yang maksimal di tahun 2024 mendatang. Olehnya, membutuhkan seorang Sekda yang bisa mendukung program visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kaimana.
Dirinya juga mengaku, jika Bupati dan Wakil Bupati Kaimana selalu buka diri. Hal itu untuk mendengar masukan dari seluruh masyarakat Kaimana demi kemajuan Kabupaten ini. Sekali lagi, Bupati meminta agar masyarakat adat Kaimana, dapat menghadiri pertemuan tersebut.
Usai mendengarkan jawaban Bupati, massa pun akhirnya meninggalkan Kantor Bupati dengan aman dan damai.(ANI-R1)