Pencaker Kaimana Rata-Rata Lirik Sektor Jasa

0

Calon Peserta Tes CPNS Kabupaten Kaimana Beberapa Waktu yang Lalu. | Foto: RIO-KT


KAIMANA, KT – Dari sekian ribu pencari kerja yang ada di Kabupaten Kaimana, rata-rata lebih melirik pada sektor jasa. Penyerapan pencari kerja di sektor lainnya pun sangat sedikit dari tahun ke tahun, misalnya sektor perikanan, pertanian, perkebunan maupun kehutanan. Olehnya perlu ada langkah dari pemerintah daerah Kaimana agar pengangguran di Kaimana ini bisa berkurang.

Hal ini diungkapkan oleh Kepal Bidang Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Kaimana, Aryanto Tafre, SH ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (14/2). Menurutnya hal ini akan, memberikan dampak yaitu menurunnya minat pencari kerja terhadap sektor-sektor lainnya.

“Dari data yang kami miliki, lebih banyak pencari kerja di Kaimana, terutama mereka yang sudah lama di Kaimana maupun tenaga kerja lokal Kaimana, mereka cenderung memilih sektor jasa. Fakta ini yang kami dapatkan di lapangan. Untuk sektor lainnya seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, justru tidak terlalu dilirik. Ini fenomena yang terjadi saat ini,” ungkapnya.

Sementara sektor jasa di Kabupaten Kaimana, belum terlalu berkembang bagus. Oleh karena itu, tingkat pengangguran di Kabupaten Kaimana dari tahun ke tahun terus bertambah. “Dari tahun ke tahun, sesuai dengan data kita di tenaga kerja, memang pengangguran dia meningkat. Ada beberapa faktor penyebab yang membuat pencaker kita di Kaimana bertambah. Misalnya kemarin ada rencana penerimaan CPNS. Berikutnya lagi bahwa sektor yang dilirik oleh pencaker kita di Kaimana ini, belum mampu menyerap pencari kerja kita yang ada di Kaimana. Belum lagi ditambah dengan pencari kerja dari daerah-daerah lain,” ujarnya.

Karena pencaker lebih memilih sektor jasa, maka sektor pertanian dan perikanan masih belum bisa bergerak naik, seperti yang diharapkan semua pihak. “Saya pikir salah satu penyebabnya juga terkait dengan tenaga kerja yang bergelut di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan ini masih sangat kecil. Sehingga ketika program kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing sektor tadi, belum bisa digarap maksimal. Karena pekerja atau mereka yang bergelut disektor itu, masih sangat kecil. Misalkan bantuan perikanan dan pertanian. Palingan hanya satu dua petani yang benar-benar menerima bantuan tersebut dan bisa berkembang. Sementara yang lainnya, justru menjual bantuan tersebut untuk orang lain. Fenomena-fenomena ini yang saat ini sedang terjadi di Kaimana,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Tafre, pemerintah daerah melalui masing-masing OPD, harus bisa memikirkan cara agar tenaga kerja di Kabupaten Kaimana bisa terserap. “Tidak masalah kalau mereka yang datang ke sini, setelah tidak mendapatkan pekerjaan terus pulang. Kalau mereka masih menetap di Kaimana, maka tentunya menjadi beban pemerintah daerah juga. Orang dari daerah lain, bisa datang ke Kaimana hanya untuk mengikuti tes CPNS. Kalau lulus tidak apa-apa, tetapi kalau tidak lulus, ini akan menjadi beban bagi kita. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis harus dipikirkan untuk bisa mengurangi pencari kerja kita di Kabupaten Kaimana ini, walaupun dari data kami ini, masih bersifat wajar, dan belum menimbulkan dampak yang luas seperti yang terjadi di daerah lain,” pungkasnya. (RIO-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan