Jelang Maret, Sejumlah Proyek APBD Provinsi TA 2018 Belum Rampung

0
Salah satu proyek APBD Provinsi yang dikerjakan di Kabupaten Kaimana hingga saat ini belum rampung.

Salah satu proyek APBD Provinsi yang dikerjakan di Kabupaten Kaimana hingga saat ini belum rampung. | Foto: KT


KAIMANA, KT- Meski sudah memasuki Bulan Maret 2019, namun sejumlah proyek yang digelontorkan dari dana APBD Provinsi Papua Barat yang dikhabarkan tahun anggaran 2018 lalu, hingga saat ini masih belum rampung dikerjakan oleh pihak ketiga di Kabupaten Kaimana.

Anggota DPRD Kaimana, Rusli Ufnia, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (26/2) mengatakan, terdapat hampir 30-an paket pekerjaan APBD Provinsi Papua Barat yang dikerjakan di Kabupaten Kaimana, yang hingga saat ini belum rampung dikerjakan.

“Masyarakat kan bertanya kepada kami sebagai representasi dari mereka. Setelah saya telusuri, ternyata banyak sekali paket proyek itu sekitar 30-an yang dikerjakan di Kabupaten Kaimana, yang saat ini belum rampung semuanya,” kata Rusli sambil mempertanyakan pengawasan yang dilakukan oleh instansi teknis terkait dengan juga Anggota DPRPB.

Dia mengatakan, jika itu merupakan proyek APBD tahun 2018, seharusnya sudah selesai dikerjakan sebelum Desember 2018 lalu.

“Namun sampai dengan saat ini, saya melihat ada beberapa proyek yang masih dikerjakan dan belum juga rampung,” ujarnya lagi.

Rusli mengatakan, terkait dengan pekerjaan proyek yang menggunakan APBD Provinsi, yang dikerjakan di Kabupaten Kaimana, banyak yang tidak berhasil dan tidak memberikan output dan outcome bagi masyarakat di wilayah ini.

“Kita lihat proyek APBD provinsi yakni penahan gelombang di Kaki Air, hingga saat ini tidak selesai dikerjakan dan dibiarkan begitu saja. Saya juga akan sampaikan ke wakil kami di PKB yang duduk di DPRPB agar bisa menindaklanjuti persoalan ini,” ungkapnya.

Dia juga menambahkan, bukan hanya itu saja, termasuk dengan proyek penyediaan sarana air bersih yang dikerjakan melalui APBD provinsi, hingga saat ini masyarakat Kaimana belum mendapatkan sarana air bersih yang layak tersebut, karena proyeknya hanya asal jadi.

“Kami mohon agar semua pihak harus lebih pro aktif untuk menanggapi permasalahan ini. Kasihan, uang rakyat terbuang begitu banyak tanpa ada hasil untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya dengan nada kecewa.(ANI-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan