Dua Unit Mesin Rusak, PLN Kaimana Kembali Berlakukan Pemadaman Bergilir
KAIMANA, KT- PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Kaimana melaksanakan pemadaman lampu secara bergilir di Kota Kaimana, sejak beberapa hari terakhir.
Kepala PLN Kaimana, Muhammad Puarada saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/8/2020) mengatakan, saat ini PLN mengalami defisit daya, karena adanya gangguan di PLTD, yakni gangguan dua unit mesin pembangkit.
“Karena gangguan dua unit mesin tersebut, sehingga kita mengalami defisit daya kurang lebih 500 KW dari daya yang kita miliki, yang tadinya surplus, sekarang menjadi defisit,” jelasnya.
Olehnya, lanjut dia, agar listrik tetap menyala, pihaknya harus melakukan pemadaman secara bergilir, sambil menunggu material tiba di Kaimana.
“Ada beberapa pos yang perlu kami perhatikan terkait pemadaman bergilir, seperti kesehatan dan pendidikan masih menjadi prioritas. Kita sudah berusaha mengirim surat dengan meminta material yang saat ini kita butuhkan. Kami juga tetap berusaha melakukan perbaikan-perbaikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” sebutnya.
Meski demikian, dia pun tidak menampik jika, persoalan pengiriman material tersebut masih terkendala akses transportasi di tengah pandemic covid 19 ini.
“Namun, sekarang sudah dibuka kembali akses perhubungan laut dan udara, kami berharap PLN UP 3 di Sorong atau PLN wilayah bisa membantu kami untuk menyediakan peralatan-peralatan yang saat ini kami minta,” harapnya.
Dia juga menjelaskan, mesin yang mengalami gangguan di dalam kota ada dua unit.
“Kalau dua unit ini aktif beroperasi, maka besarnya daya kurang lebih 800 KW. Sedangkan mesin yang terletak di Km 2, mengalami gangguan menyeluruh, artinya alat harus diganti total mesinnya. Kalau dihitungkan dari keseluruhan daya yang mengalami kerusakan dua mesin ini, total beban puncak 4,5 Mega. Dengan adanya gangguan mengalami defisit 500 kw, sehingga kita melakukan pemadaman di luar kurang lebih sekitar 500 KW,” jelasnya lagi.
Untuk saat ini, lanjut Puarada lagi, daya mampu PLN Kaimana hanya 3.500 KW sampai 3.600 KW dari beban puncak yang mencapai 4.500 KW.
“Jadi kita masih kurang beban daya 500 KW. Kalau menyala normal tanpa ada gangguan kerusakan kurang lebih dari 5.000 KW, daya sudah mampu untuk menhidupkan lampu satu kota Kaimana ini,” jelasnya.
Kebetulan gangguan ini juga terjadi waktu angin kencang, sehingga gangguan dari luar itu berimbas pada mesin pembangkit, seperti ada pohon yang tumbang mengenai jaringan.
Disinggung soal pekerjaan grounding yang juga menyebabkan pemadaman listrik saat ini, kata dia, alasan dilakukan pemasangan grounding (kabel dalam tanah) untuk mengamankan jaringan, sistem dan mengamankan masyarakat, bila terjadi petir.
“Alat yang kami kirim ini lewat kapal dan pesawat tergantung ukurannya. Alat ini diperbaiki dan kalibrasi di Jakarta harus dari suplayernya, tidak bisa ditempat lain,” ujarnya.
Olehnya, di akhir keterangannya, Puarada sangat berharap warga Kota Kaimana dan sekitarnya untuk tetap bersabar.
“Karena sampai detik ini, kami juga sudah melakukan hal-hal semaksimal mungkin, dan tidak bisa berbuat banyak, sambil menunggu alat tersebut yang sudah kami kirim untuk diperbaiki. Sehingga Kaimana bisa normal kembali dari defisit yang kita alami saat ini,” pungkasnya.(REN-R1)