Nikky : ‘Tanpa Infrastruktur Kaimana Sulit Akan Berkembang’
KAIMANA, KT – Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu hal penting yang pastinya hampir selalu di prioritaskan disetiap daerah. Begitu juga dengan Kabupaten Kaimana. Disetiap tahun anggaran, program kegiatan pengembangan infrastuktur terutama terkait dengan aksesibilitas (jalan darat) masih terus diprioritaskan.
“Kita sebenarnya harus memotretkan masalahnya dulu. Kita bicara soal masalah menggerakan ekonomi masyarakat, sementara infratruktur masih belum tersedia, itu cerita mati. Menggeser mindset dan kulturset masyarakat tanpa menyediakan infrastruktur pun tidak akan menghasilkan apa-apa. Untuk itu, saya berpikir, jika pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM yang berkaitan dengan mindset dan culturset-nya harus diupayakan berjalan efektif. Dengan sendirinya PAD kita juga akan meningkat,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaimana, Ir. Nikolas E. Kuahatty, M.Ec.Dev ketika dikonfirmasi di Kaimana, belum lama ini.
Menurutnya, arah kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kaimana saat ini, sudah sangat tepat, walaupun membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Selain itu, lanjut Niky, kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kaimana ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Presiden Jokowi dengan Nawacitanya. Sehingga, penyediaan infrastruktur harus terus dilakukan, agar bisa membuka keterisolasian antara daerah depan dan daerah belakang.
“Menggeser mindset dan culturset masyarakat tanpa menyediakan infrastruktur, maka itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Untuk itu, saya berpikir jika pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM ini harus berjalan seimbang dan bersama-sama. Kalau itu dilakukan, maka saya yakin, perubahan akan cepat sekali terlaksana, khususnya dalam rangka peningkatan pendapatan daerah dan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Niky juga mengatakan, penyediaan infrastruktur harus diikuti dengan program kegiatan dari OPD terkait lainnya, misalnya pertanian dan perkebunan. Menurutnya, dinas PU tidak hanya memikirkan output semata, tetapi juga memikirkan outcome dan impact bagi masyarakat, yang nantinya akan bisa dirasakan dampaknya ketika semua OPD mulai action dengan program kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus berpikir, bangun jalan ini untuk apa. Outcome-nya apa, impact-nya apa. Karena kita berbicara ini soal isu besar yaitu kemiskinan. Programnya memang peningkatan jalan, output-nya ya tersedianya jalan. Tetapi kan harus ada outcome-nya, yaitu tersedianya jalan yang efektif dan efisien sebagai jalur distribusi bagi pengguna. Kenapa jalur distribusi? Karena ada impact yakni naiknya pendapatan rakyat dan akan ber-implikasi pada kenaikan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Kuahatty juga mengatakan, membangun Kaimana ke depan, antara infrastruktur dan SDM, harus dibangun secara bersamaan. “Kata kunci dari RPJMD adalah menaikkan pendapatan masyarakat kampung. Ketika pak bupati bicara ini, mestinya OPD lainnya harus melaksanakannya. Jangan OPD yang lain hanya bikin kegiatan yang hanya kegiatan tanpa impact-nya. Supporting sektor aksesnya apa? Misalnya PU, perhubungan, perindagkop, kehutanan, perkebunan. Ini satu mata rantai yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Sehingga diperlukan sinergitas antara semua OPD, barulah kita bisa bicara soal peningkatan kesejahteraan masyarakat. Artinya kita berpikir supaya masarakat kita ini, dulunya membawa hasil tani hanya dengan pikul dengan volume yang tidak banyak, tetapi sekarang sudah bisa bawa banyak. Mereka sudah bisa membawa pala berkarung-karung untuk dijual ke Kaimana kota. Apakah ini bukan karena ada jalan? Kalau akses ini kita buka, barulah masyarakat bisa lebih mudah untuk membawa hasil taninya ke pasar,” pungkasnya. (RIO-R2)