Gawat, ada OPD Hanya Aktif 4 Jam Kerja

0
Kadistrik Buruway Arsad Watora saat dikonfirmasi usai kegiatan TPP

Kadistrik Buruway, Arsad Watora saat dikonfirmasi usai kegiatan TPP. | Foto: DAR-KT


KAIMANA, KT – Salah satu OPD yaitu Distrik Buruway mendapat sorotan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kaimana, Rita Teurupun, S.Sos. Pasalnya jam kerja aktif kantor Distrik Buruway ini hanya empat jam, yaitu dari pukul 08:00 WIT – 12:00 WIT. Hal ini terungkap ketika disampaikan oleh Kepala Distrik Buruway ketika mengikuti sosialisasi tentang Tunjangan Tambahan Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana. Rabu (12/12) kemarin di gedung pertemuan kota Kaimana.

Walaupun demikian, Sekda Rita mengatakan bahwa kejujuran harus dikedepankan, termasuk memberikan laporan terkait aktifitas yang ada di distrik-distrik. “Saya bersyukur karena kepala distrik sudah bisa jujur dengan kami. Saya yakin pasti ada penyebab, sehingga kondisi ini bisa terjadi. Tapi jujur, bahwa ini membuat kita menjadi malu. Tapi lebih baik malu tetapi kita bisa mengetahui kekurangan kita, dan berusaha untuk membenahi kendala tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Sekda Rita juga menegaskan bahwa fakta yang terjadi ini, harus dijadikan sebagai pengalaman agar tidak terjadi lagi di tahun-tahun yang akan datang. “Untuk jam kerja kantor, antara kota Kaimana dengan kampung atau distrik, semuanya sama yaitu; masuk kantor jam delapan pagi dan pulang jam 4 sore,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Distrik Buruway, Arsyad Watora saat dikonfirmasi Kabar Triton mengatakan bahwa, ada beberapa kendala yang dihadapinya, sampai membuat hal ini terjadi. Salah satu kendala yang paling dirasakan adalah kurangnya fasilitas kantor, yang juga berdampak pada tingkat kehadiran pegawai kantor distrik.

Walaupun demikian, pelayanan ke kampung-kampung tetap dilakukan. “Kalau untuk pelayanan tetap kami laksanakan. Kunjungan ke kampung-kampung juga kami tetap lakukan. Bukan tidak ada pekerjaan. Dan untuk mengatasi kendala tersebut, maka beberapa waktu ke depan, kami akan lengkapi fasilitas kantor, sehingga dapat memotivasi staf untuk lebih tertib dan disiplin,” ujarnya.

Kendala lainnya yang juga sangat dirasakan pihaknya adalah, tidak adanya fasilitas listrik yang ada di kantor distrik. “Bagaimana kami duduk diam dan tenang di kantor sampai jam empat, jika tidak dilengkapi dengan fasiltas yang memadai. Listrik untuk sampai saat ini belum ada. Sehingga absensi harian masih dilakukan secara manual, karena absensi eletkronik sejak dipasang, belum bisa digunakan sampai saat ini,” ungkapnya.

Arsyad juga dalam keterangannya mengakui bahwa dirinya akan membenahi kekurangan yang ada, termasuk dengan penambahan fasilitas pendukung yang masuk dalam skala prioritas. “Selama ini untuk melakukan pendataan dari kampung ke kampung terus kami lakukan, walaupun musim ombak sekalipun. Dan setiap malam kami harus mengunjungi rumah warga untuk berkolaborasi dan bertukar pikiran,” ujarnya. (DAR-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan