Pemimpin Masa Depan yang Diinginkan Masyarakat Kaimana
Oleh : Mauludin Wamoi.
Bicara tentang pemimpin tentunya setiap orang mempunyai kriteria tersendiri untuk menentukan mana seorang pemimpin khusnya kepada daerah atau wakil rakyat yang ideal menurutunya. Di lihat dari realita Kaimana, dua tiga tahun terakhir obrolan itu telah bergulir tidak hanya di kalangan elit politik tetap juga Masyarakat akar rumput yang merupakan bagian terpnting dari sebuah kebijan yang di putuskan melalui diplomasi politis.
Kebijakan politik mestinya tidak hanya menyasar pada satu orang saja, idelnya si politisi harusnya bersikap plural dalam menentukan suatu kebijakan. Dan tentunya kebijakan itu haruslah yang memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat umum. Untuk mengetahui apa yang di butuhkan masyarakat seorang pemimpin tidak hanya pelesesiran ke mana-mana lantas pulang dan mengusulkan sesutu begitu saja, seperti yang belakangan ini dibicarakan oleh publik Kaimana.
Dengan bagitu saya mewakili kelompok diskusi yang sering ada di pelataran jalan dan juga kedai kopi berupaya untuk manawarkan beberapa hal kepada merek yang hendak mengajukan diri untuk menjadi seorang pemimpin, baik itu yang ada di tingkat yudikatif mau pun legislatif. Saya menawarkan setidaknya lima kriteria yang mestinya di miliki oleh seorang pemimpin sehingga ia dapat dikatagorikan sebagai seorang pemimpin yang ideal.
Pertama, seorang pemimpin harusnya mempunyai nilai etis. Nilai etis, dapat membimbingnya menjadi pempin yang adil, jujur, menghormati nilai-nilai moral dan etika sehingga menjadikannya pemimpin yang berintegritas dan tentunya tidak korupsi. Kedua, seorang pemimpin harusnya memilik visi dan mampu berinovasi. Visi yang jelas mempu membimbingnya menerawang masa depan dan bukan tidak mungkin kalau ia mampu merancang strategi untuk mencapai tujuan jangaka panjang yang tadi ia adapatkan dari visi misinyaa. Tidak hanya itu pemimpin dengan latar belakang seperti ini juga kreatif dan mampu berinovasi dalam menghadapi masalah.
Kesemuanya yang ada pada poin pertama dan kedua tidak lah mampu berjalan begitu saja jika seorang pemimpin tidak mempunyai kecapakan dalam berkomunikasi, dengan kemampuan ini maka apa yang di pikirkannya dapat di pahami oleh orang lain yang bekerja sama dengannya dalam membuat suatu kebijakan. Penting untuk diingat bahwa dalam satu kerangka utuh yang di sebut dengan Komunikasi, di sana ada dua hal lainya yang juga penting yaitu kemampuan mendengar dengan baik, kemampuan ini tidak dapat di pisahkan sebab ialah yang membimbing seorang pemimpin untuk mendengarkan keluhan masyarakat yang di pimpinnya. Menginspiras, memotivasi dan mengarahkan tim atau kelompoknya untuk bergerak cepat dan tanggap dalam menyelesaikan satu problem yang ada itu berangkat dari hal-hal ini.
Bagian ke empat dari idealnya seorang pemimpin adalah ia yang mampu berkolaborasi, tak adapat kita pungkiri dalam menentukan suatu hal yang mau di putusakan ada egoisme pribadi yang acap kali mengusai kita dalam membuat keputusan. Tapi egoisme itu bisa saja terbendung jika seorang pemimpin mempunyai kemampuan berkolaborasi dengan orang lain sehinga kekuatan dari tiap indivindu mau pun kelompok dapat dipahaminya alhasil kemungkinan konflik yang muncul di kemudia hari dapat di manimalisir dengan baik.
Kelima dan merupakan idelnya seorang pemimpin yang saya tawarkan adalah seorang pemimpin haruslah memiliki sesuatu yang dapat di katagorikan sebagai bagian terpenting dari seorang manusia yaitu rasa empat dan kepekaan sosial. Pemimpin yang memilik rasa ini ia mampu berempati terhadap kebutuhann orang lain, mampu memahami orang lain dari latar belakangnya dan tentunya peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan.
Bukan tidak mungkin kalau ada satu, dua, tiga bahkan lebih dari keseluruhan penduduk Kaimana ini ada orang-orang dengan kriteria yang dimaksud ada di sana. Sehingga ia mampu memimpin Masyarkat Kaimana dengan berpatokan pada penempatan ruang hidup dan ruang kelola (Hutan dan Laut) sebagai isu utama dalam tujuan dari pembangunan berkelanjutan (TPB). Sebagai akhir dari pandangan ini kami tidak mengharapkan pemimpin yang terpilih nantinya pada tanggal 14 Februari 2024 adalah seorang pemimpin yang terpilih karena mampu membeli suara rakat dengan modal yang ia punya melaikan seorang pemimpin yang telah memenuhi lima kriteria yang kami tawarkan di atas (meritokrasi) dan sekaligus ia adalah pemimpin yang di hasilkan oleh kepatuhan pada undang-undang Otsus yang telah berlaku.
Penulis adalah Seorang bloger sekaligus freelenser asal Kaimana yang aktif di berbagai platform media sosial dan kini sedang fokus pada lembaga sosial kemasyarakatan yang berkantor di Jayapura-Papua.