Masih Ada Sekolah di Kaimana yang Laksanakan Tatap Muka di Kelas

0

KAIMANA, KT- Hingga hari ketiga masuk tahun ajaran baru 2020/2021 di wilayah Kaimana, Rabu (15/7/2020), sejumlah sekolah masih saja melakukan kegiatan belajar mengajar atau tatap muka di kelas.

Padahal sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, hanya mengijinkan 104 kabupaten/kota di Indonesia yang bisa melaksanakan kegiatan tatap muka di kelas. Dari 104 Kabupaten/Kota se Indonesia itu, di Provinsi Papua Barat, hanya 5 kabupaten yakni Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Tambrauw, Sorong Selatan dan Maybrat. Artinya, Kabupaten Kaimana, tidak termasuk yang diijinkan oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan RI.

Hal senada pun ditegaskan oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dalam surat edarannya dengan nomor 420/533/2020 tertanggal 13 Juli 2020 untuk melarang kabupaten/kota yang tidak termasuk dalam zona hijau untuk tidak melaksanakan belajar tatap muka di kelas.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Kaimana, Yulius Nanay, dalam keterangannya, Selasa (14/7/2020) juga mengatakan, hingga saat ini belum ada surat edaran terkait dengan pemberlakukan tahun pelajaran 2020/2021 dengan belajar tatap muka di kelas.

Meski demikian, Rabu (15/7/2020), sejumlah siswa di Kota Kaimana, terlihat berbondong-bondong menuju sekolah mereka masing-masing.

Irvan, salah seorang siswa SD di Kota Kaimana saat ditemui mengaku, hingga saat ini, pihak sekolah belum sampaikan terkait dengan hal itu.

Rusli Ufnia, Mantan Anggota DPRD Kaimana, dalam pernyataannya, saat dihubungi kembali, Rabu (15/7/2020) menegaskan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) agar segera melakukan koordinasi dengan sejumlah sekolah yang saat ini melaksanakan kegiatan tatap muka di kelas.

“Jangan dianggap enteng kondisi ini. Sekolah merupakan salah satu tempat yang sangat rawan terimbasnya pandemi covid 19. Lalu apakah sekolah sudah menyiapkan seluruh fasilitas seperti yang ditetapkan dalam protokol kesehatan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dalam masa new normal menghadapi pandemi covid 19 ini?  Apakah kita sudah siap betul?” tegasnya lagi.

Dia sangat berharap agar, pemerintah mengambil langkah bijak, sebijak-bijaknya dalam menangani masalah pendidikan di wilayah ini.(ANI-R1)

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan