SMK Negeri 2 Kaimana Sukses Terapkan CBT

0

Siswa SMK Negeri 2 saat mengikuti ulangan berbasis komputer (Computer Basis Test). | Foto: RIO-KT


KAIMANA, KT – Satu-satunya sekolah yang ada di Kabupaten Kaimana yang sudah menerapkan ulangan berbasis komputer (Computer Basis Test) dan termasuk berhasil adalah SMK Negeri 2 Kaimana. Pasalnya sudah sejak ulangan semester genap tahun ajaran yang lalu, sekolah ini sudah menerapkan sistem ulangan ini, tetapi baru sebatas satu jurusan.

Namun tahun ini, ulangan yang sudah dilakukan sejak tanggal 26 November lalu sampai dengan 3 Desember besok, semua kelas diwajibkan untuk mengikuti ulangan menggunakan CBT ini. Bahkan khusus untuk kelas XII atau kelas 3, ulangannya justru berbasis online dengan menggunakan Android. Sampai dengan hari ke 5 ini, pelaksanaan ulangan berbasis CBT dan ed-Modo (online) tidak mendapat kendala.

Hal ini dijelaskan oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kaimana, Girmanto, S.Pd ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (30/11) kemarin. “Computer basis test ini bukan baru kali pertama yang kami terapkan. Karena dari semester genap tahun ajaran kemarin, kami sudah terapkan itu. Tapi saat itu baru dikelas 10 kelas 1 SMK. Kemudian, ini yang lounching pertama bulan Mei, kita sudah terapkan. Untuk online memakai apliaksi ed-modo, sudah saya terapkan di jurusan Akutnansi. Jadi sudah dua semester ini saya terapkan aplikasi ini,” ujarnya.

Menurutnya, sebelum diterapkan sistem ulangan CBT dan dengan aplikasi smartphone ed-modo, dirinya terlebih dahulu melakukan pelatihan, baik kepada peserta didik, tetapi juga untuk seluruh staf guru yang ada di sekolahnya. “Sebelum saya terapkan, sudah saya bicarakan dengan bapak ibu guru yang ada di sekolah ini, bahwa kami mau gunakan aplikasi ini saat ulangan atau ujian. Karena untuk menghindari trouble. Sehingga kami harus menjelaskan ini kepada bapak ibu guru,” ungkapnya.

Keputusan menggunakan sistem ulangan dengan CBT dan aplikasi ed-modo ini, pihaknya mempertimbangkan dari sisi efisiensi dan biaya yang dikeluarkan. “Pertama karena kita mau hindari biaya yang besar, karena dan BOS kita kurang, dan juga supaya lebih fleksibel, terutama pada saat mengkoreksi hasil ulangan siswa. Jadi nilanya pun langsung bisa dilihat oleh peserta ulangan, karena lebih transparan,” tuturnya.

Menurutnya, penerapan sistem ini juga bisa memberikan motivasi kepada anak, karena peserta didik bisa langsung mengetahui kemampuannya masing-masing. “Selesai kerja, anak-anak bsia langsung lihat nilanya. Tapi nilai tersebut kan bukan mewakili untuk nilai raport, karena masih ada nilai penugasan dan nilai ujian semester yang nanti diakumulasikan, barulah muncul didalam raport. Sehingga anak langsung tahu kemampuannya, dan kalau memang dia rasa bahwa kemampuannya masih dibawah rata-rata, maka dengan sendirinya bisa memotivasi dia untuk lebih giat belajar,” lanjutnya.

Namun dalam penerapan sistem ulangan dengan CBT dan ed-modo ini, pihak sekolah tidak menuntut peserta didik khususnya kelas XII untuk harus memiliki HP. “Kalau untuk menggunakan aplikasi ed-modo ini menggunakan HP android. Tetapi kami tidak paksakan mereka untuk memiliki HP, karena masih banyak anak-anak saya dari keluarga tidak mampu. Mereka tidak menggunakan HP tetapi mereka bisa menggunakan komputer sekolah. Artinya kami juga mau memanfaatkan teknologi yang ada untuk hal-hal yang positif, namun tidak ada paksaan untuk anak dari keluarga yang tidak mampu,” pungkasnya.(RIO-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan