Golkar Diklaim Merapat ke Demokrat, Nus Pattiata: Golkar Bukan Partai Kecil!
Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Kaimana, Nus Pattiata. (FOTO: DOK)
KAIMANA, KT- Klaim mengklaim koalisi partai jelang pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kaimana pada September mendatang, kembali menghangat.
Ketua DPC Partai Demokrat, Fredy Thie, yang juga merupakan bakal calon Bupati Kaimana, menyebutkan, Golkar akan segera merapat ke Demokrat untuk bersama-sama memenangkan sebanyak 33 daerah dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Fredy Thie, juga menyebutkan, signal tersebut dipastikan akan terwujud setelah pertemuan antara kedua tokoh nasional, Ketua DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua DPP Partai Golkar, Airlangga Hartato beberapa waktu yang lalu.
Terkait dengan klaim tersebut, Sekretaris DPD II Partai Golkar Kaimana, Nus Pattiata, dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan di Sekretariat Golkar, Sabtu (18/7/2020) menyebutkan, klaim-mengklaim dukungan dan koalisi itu adalah hal yang biasa dalam dunia politik.
“Kami menyadarinya bahwa memang hingga saat ini DPP Golkar belum memberikan rekomendasi tersebut ke pasangan calon bupati dan wakil bupati yang kami usung saat ini. Namun, itu baru hanya sebatas rekomendasi sementara yang diberikan DPP agar calon ini bekerja. Tetapi saya mau katakan, bahwa Golkar bukanlah partai kecil yang mudah untuk memberikan rekomendasi. Golkar ini partai besar yang memiliki kemampuan dalam menata kader-kadernya untuk menjadi pemimpin di daerah. Kita sangat tahu arah kiblat politik partai Golkar,” tegasnya.
Dia mengatakan, wajar-wajar saja, jika ada pihak yang mengaku dan mengklaim adanya koalisi tersebut, tetapi kita di DPD akan senantiasa tetap bekerja sesuai dengan mekanisme partai.
“Kalau DPP tidak mengindahkan apa yang menjadi aspirasi di daerah, maka ke depannya Partai Golkar di Papua Barat ini akan hancur berantakan di tahun 2024 mendatang. Saat ini, kita mengarahkan dukungan kita untuk Ketua DPD II Partai Golkar Kaimana, jadi inilah arah dukungan kami,” sebutnya.
Dia juga mengaku, pihaknya tetap menghormati apa yang menjadi keputusan DPP, namun DPP juga harus mendengar apa yang menjadi aspirasi di daerah, sehingga arah politik Partai Golkar akan semakin jelas ke depannya.(ANI-R1)
