Perindagkop Kaimana Siap Optimalkan Tol Laut
KAIMANA, KT – Setelah mengikuti rapat evaluasi secara nasional tentang pengelolaan Tol Laut yang ada di Indonesia beberapa waktu lalu di Surabaya, maka pemerintah daerah Kabupaten Kaimana melalui dinas perindagkop, siap membenahi kekurangan dan kendala yang selama ini terjadi di Kaimana dan siap mengoptimalkan pemanfaatan Tol Laut.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kaimana, Marthinus Furima ketika dikonfirmasi di Kaimana, Senin (11/12) kemarin. Menurutnya, kendala selama ini yang dialami oleh pihaknya ada pada miss komunikasi serta lebih mengarah kepada kendala teknis. Untuk itu, dirinya optimis untuk membenahi hal ini kedepannya.
“Beberapa waktu yang lalu, kami sudah evaluasi bersama dengan seluruh daerah yang dilayani Tol Laut. Khusus kita di Kaimana memang ada kendala-kendala yang kami hadapi, dan saat itu kami juga sudah sampaikan kepada pemerintah. Sehingga dari hasil evaluasi tersebut, bahwa kami harus membenahi kendala teknisnya dan harus bisa memanfaatkan tol laut ini untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu point penting yang ditegaskan dalam rapat tersebut, yaitu adanya satu harga barang antara wilayah Barat Indonesia dengan Indonesia Tengah maupun Timur. “Memang Tol Laut ini ada untuk bisa memberikan jaminan kepada masyarakat untuk mendapatkan harga barang sesuai dengan standar nasional yang sudah ditetapkan. Selama ini memang kita di Kaimana ini masih cukup tinggi harga barangnya, karena masih sebagian kecil distributor yang menggunakan jasa Tol Laut,” ujarnya.
Hal ini menurutnya, juga berdampak pada tingginya harga barang di Kabupaten Kaimana. “Dari sekian distributor di Kaimana ini, hanya ada beberapa saja yang menggunakan jasa Tol Laut. Sementara yang lainnya tidak. Sehingga barang yang dijual juga pasti dengan harga yang berbeda-beda. Hal ini membuat harga barang kita di Kaimana ini belum stabil. Kalau semua distributor sudah menggunakan jasa Tol Laut, maka mungkin harga barang yang beredar di Kaimana ini dia mengalami penurunan, karena semua distributor sudah menjual dengan harga yang sama,” tuturnya.
Sementara itu, Rusli Ufnia, mantan Ketua Komisi B DPRD Kaimana mengatakan bahwa Tol Laut ini harus bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. Menurutnya, harga barang yang dijangkau oleh masyarakat merupakan tujuan utama dari Tol Laut, sehingga hal ini yang harus dikejar oleh pemerintah daerah Kabupaten Kaimana, melalu dinas perindagkop Kaimana.
“Tujuan dari Tol Laut ini sebenarnya sangat bagus, karena bisa mengurangi disparitas harga antara wilayah Barat dengan Timur Indonesia. Tapi selama ini berjalan, dia belum memberikan dampak yang berarti buat masyarakat Kaimana yang ada di Kabupaten Kaimana ini. Harga barang di Kaimana sangat beda jauh dengan Kabupaten Fakfak maupun Kabupaten Sorong. Ini yang membuat masyarakat kita di Kaimana masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mendapatkan harga barang yang sesuai dengan harga normalnya,” ungkapnya.
Rusli juga mengatakan bahwa; bukan hanya kestabilan harga barang saja yang diharapkan tetapi juga dapat meningkatkan volume pengiriman komoditi Kaimana ke luar Kaimana. “Kalau yang kami lihat selama ini memang kita masih sangat kurang. Dari satu kali kapal Tol Laut yang masuk dengan membawa 7 kotainer, kita hanya mampu mengirimkan barang keluar dari Kaimana paling banyak 2 kontainer. Sehingga pemanfaatan tol laut untuk pengiriman barang keluar dari Kaimana ini masih sangat kurang. Padahalnya, kita di Kaimana ini ada beberapa komoditi unggulan yang bisa kita kirimkan ke luar Kaimana melalui jasa Tol Laut ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Rusli berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Kaimana melalui dinas terkait bisa lebih optimal lagi dalam pemanfaatan Tol Laut ini. “Kami berharap kita bisa benahi semua kendala yang selama ini terjadi. Harapan kami agar Tol Laut ini bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat, yakni masyarakat bisa membeli kebutuhan sesuai dengan standar Nasional, dan juga bisa mendongkrak produktifitas masyarakat kita di Kaimana ini, yang rata-rata adalah sebagai nelayan dan juga petani,” pungkasnya.(RIO-R2)