Diterjang Badai 9 Jam, Material TMMD Akhirnya Tiba di Nusaulan
KAIMANA, KT- Sulitnya menjangkau lokasi Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Kodim 1713 Kaimana, menyebabkan distribusi material bangunan pun menjadi terhambat. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan para prajurit TNI Kodim 1713 Kaimana, untuk mencapai lokasi Nusaulan, yang merupakan titik terjauh dari Kota Kaimana. Diterjang badai selama hampir 9 jam lamanya, akhirnya material TMMD ini tiba di lokasi kegiatan.
Komandan SSK Satgas TMMD Kodim 1713 Kaimana, Letda Inf Septinus Aninam, dalam keterangannya kepada wartawan melalui Whatsapp-nya mengatakan, material bahan bangunan berupa mengirim 20 kubik kayu, 300 sak semen, 600 lembar seng, paku dan 100 lembar tripleks, sudah tiba di Kampung Nusaulan dengan menggunakan KM IPN 01.
Dikatakan, dari keterangan yang diperoleh pihaknya, perjalanan yang seharusnya ditempuh hanya 6 jam, akhirnya harus molor hingga 9 jam lamanya, karena kapal yang hanya berkapasitas 27 GT tersebut harus melawan cuaca yang tidak bersahabat selama perjalanan dari Kota Kaimana menuju ke Kampung Nusaulan.
“Selama material diangkut kami terus melakukan monitor melalui radio ke anggota kami yang ikut serta dalam distribusi itu. Barulah hampir 9 jam lamanya, kapal muncul di Kampung Nusaulan,” katanya.
Dia juga mengaku, jika setelah material tiba di lokasi, kapal tidak bisa sandar dan langsung melakukan pembongkaran, karena belum ada dermaga. “Terpaksa kita bongkar dengan menggunakan longboat dari kapal dan ke pantai. Terus terang, masyarakat sangat antusias untuk membantu kami dalam mengangkat material dari pesisir pantai hingga ke lokasi pembangunan,” terangnya.
Dikatakan, kebersamaan antara masyarakat dan TNI dalam bergotong royong membangun rumah layak huni di Kampung Nusaulan ini, sangat kekeluargaan. Hal itu terbukti, tanpa diminta pun masyarakat ikut ambil bagian bersama TNI mengangkat material ke lokasi pembangunan.
“Mereka sangat merasakan kehadiran kami di tempat ini. Kampung ini memang paling luar di Kabupaten Kaimana. Kalau boleh dikatakan antara Fakfak dan Kaimana, Nusaulan berada di tengah-tengah. Tetapi dengan kehadiran kami di sini, mereka sangat terbantu dan kami saling membagi pengalaman. Mereka juga merasa sangat nyaman, ketika begitu banyak prajurit yang datang ke kampung mereka,” akunya.(ANI-R1)