Masyarakat Jangan Terprovokasi Isu yang Menyesatkan
KAIMANA, KT – Masyarakat Kabupaten Kaimana diminta untuk jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang menyesatkan, menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan datang. Pasalnya, saat ini banyak beredar informasi yang sifatnya memprovokasi masyarakat. Bukan saja soal informasi yang sifatnya memprovokasi, akan tetapi, ada juga informasi yang sifatnya menjatuhkan oknum maupun Agama tertentu. Dan hal ini dinilai sangat berisiko jika masyarakat sampai terpancing, dengan adanya informasi tersebut.
“Menjelang Pemilu yang akan datang nantinya, kami kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan info murahan. Kalaupun ada informasi, dicari tahu dulu kebenaran dari informasi tersebut. Hal ini jika kita berkaca pada daerah lain, maka saat ini sudah banyak yang menjadi korban, akibat mempercayai informasi yang belum pasti kebenarannya. Kami tidak ingin jika hal ini sampai terjadi di Kabupaten Kaimana. Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden, merupakan pesta demokrasi yang perlu kita jaga, serta kita amankan bersama. Sudah pasti yang namanya politik, berbagai cara digunakan oleh pihak-pihak terkait untuk mejual isu,” jelas Anwar Kamakaula salah anggota DPRD Kaimana, kepada Kabar Triton di Kantor DPRD Kaimana Senin (11/12) kemarin.
Akibat adanya isu serta informasi yang menyesatkan tersebut, dikhawatirkan akan terjadi keregangan, serta mengganggu kemananan dan ketertiban di lingkungan masyarakat. “Keutuhan umat beragama juga bisa terganggu, jika ada informasi yang sifatnya memojokan Agama atau suku tertentu. Hubungan sosial kemasyaratkan juga bisa saja terancam. Hal ini tidak menutup kemungkinan bisa saja menjadi pemicu terjadinya perselisihan antar Agama maupun suku. Karena hal ini sangat riskan, bahkan sangat sensitif,” terangnya.
Dirinya juga berharap kepada para pelaku politik di kabupaten ini untuk bisa dewasa dalam berpolitik. Menurutnya, moment pemilu ini seharusnya digunakan untuk mencerdaskan masyarakat, bukan untuk memecah belah masyarakat. “Ini tanggung jawab kita bersama. Mari kita berikan pelajaran yang baik kepada masyarakat. Pemilihan ini cukup lima tahun sekali. Setelah kita menjalankan amanat masyarakat, toh kita juga akan kembali ke lingkungan masyarakat. Mari. Momen pemilihan ini kita jaga lisan kita dalam bertutur, sehingga tidak membuat polemik dimasyarakat terkait dengan apa yang kita ucapkan,” tegasnya. (ARJ-R2)