Di Kaimana, 2.845 KK Beresiko Hasilkan Balita Stunting

0

 

KAIMANA, KT- Sebanyak 2.845 kepala keluarga di 84 Kampung dan 2 Kelurahan di Kabupaten Kaimana, beresiko menghasilkan balita stunting.

 

Hal ini disampaikan Tim Percepatan Penanganan Stunting pada Bappeda dan Litbang Kabupaten Kaimana, Mohammad Daen Werfete, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (25/7/23).

 

Dia lebih lanjut mengatakan, hingga saat ini penanganan kasus stunting di Kabupaten Kaimana, belum dapat dilakukan menyusul belum tersedia penganggarannya.

 

“Dari data Tim Percepatan Penanganan Stunting diperoleh bahwa kasus stunting di Kaimana setelah dilakukan pendataan sebanyak 264 balita. Dari jumlah tersebut, penanganan yang telah dilakukan yakni adanya intervensi dari Pemprov Papua Barat dengan program Bapa Asuh sudah sebanyak 32 Balita. Dan itu hanya dalam Kota Kaimana,” tegasnya.

 

Dikatakan, dari data yang tersajikan sebanyak 6.914 kepala keluarga yang memiliki balita, sebanyak 2.845 kepala keluarga yang beresiko stunting. Jumlah tersebut, lanjut dia, terdatakan sebanyak 6.012 balita.

 

“Untuk penanganan di Kabupaten belum kita lakukan terbentur dengan ketersediaan anggaran. Dari 32 kasus stunting di Kaimana tersebut, semuanya ada di dalam Kota Kaimana. Belum kita datakan hingga ke kampung-kampung. Untuk itu, dengan program Bapa Asuh ini, sudah jalan yakni dengan pemberian makanan tambahan di sejumlah posyandu di dalam Kota Kaimana,” jelasnya lagi.

 

Dia menambahkan, untuk pemberian makanan tambahan ini berjalan delama 90 hari ke depan.

 

Dia juga mengatakan, penanganan stunting di Kabupaten Kaimana, harus dilakukan dengan jalan pencegahan mulai dari hulu.

 

“Yang saat ini dilakukan adalah penanganan di hilirnya, sementara di hulunya harus segera ditangani, sehingga balita tersebut tidak masuk dalam kategori stunting. Terus terang, hal ini perlu penanganan bersama oleh semua pihak dan stakeholders yang ada di daerah ini,” tegasnya.

 

Disinggung soal Kepala Keluarga Miskin Ekstrim di Kabupaten Kaimana, dia mengatakan, berdasarkan data yang tersajikan, sebanyak 797 kepala keluarga, dengan perincian Distrik Kaimana sebanyak 296 kepala keluarga, Arguni Atas 71 kepala keluarga, Arguni Bawah 147 kepala keluarga, Kambrauw 129 kepala keluarga, Buruway 94 kepala keluarga, Teluk Etna 34 kepala keluarga dan Distrik Yamor, hingga saat ini belum terdatakan.

 

“Data ini belum secara menyeluruh diambil, karena hanya sebagian kecil saja yang kita dapatkan. Belum didatakan seluruhnya. Untuk itu, ke depannya kita akan lakukan pendataan secara menyeluruh. Artinya, 797 kepala keluarga tersebut, juga akan beresiko menyumbang angka stunting di Kabupaten Kaimana, jika tidak segera dilakukan penanganan yang lebih optimal,” pungkasnya.(CR11-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan