Dinkes Rilis, 333 Kasus Malaria Terjadi di Kaimana Selama 2024

0
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, Jubair Rumakat, SKM. (FOTO : JRTC)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, Jubair Rumakat, SKM. (FOTO : JRTC)


KAIMANA, KT – Di Hari Malaria yang jatuh hari ini, 25 April 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana meliris jika angka kasus malaria di Kaimana mencapai 333 kasus, sedangkan API di Kaimana berjumlah 5.

 

Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana melalui  Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, Jubair Rumakat, S.Km kepada Kabar Triton, Jumat (25/4/25).

 

Dia menjaskan, yang dimaksud dengan API Malaria atau (Annual Parasite Incidence), adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kasus malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun. Api itu sendiri diperoleh dari jumlah kasus Positif dibagi dengan jumlah penduduk Kaimana. Data tersebut terhitung sampai Tahun 2024, sedangkan data terbaru untuk tahun 2025 sementara berjalan dan belum terupdate.

 

Dia mengakui, jika saat ini Kaimana sedikit lagi melangkah ke angka Elminasi. Sementara data jumlah malaria tersebut diperoleh dari Puskesmas Kaimana, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaimana, Klinik Misi, dan Puskesmas Waho.

 

Pencegahan itu dilakukan berupa pemakaian lotion anti nyamuk, tidur menggunakan kelambu, hindari gigitan, berantas sarang nyamuk, sadari gejala Malaria, periksa ke dokter, minum obat sampai tuntas dan lindungi kelompok beresiko.

 

Disinggung apakah Malaria dan Demam berdarah (DBD) itu berbeda, kata dia baik Malaria maupun DBD sama-sama digigit oleh nyamuk, tetapi DBD adalah nyamuk yang tidak berkembang biak lewat tanah, sedangkan nyamuk yang menyebabkan malaria adalah nyamuk yang berkembang biak lewat selokan-selokan maupun got atau parit.

 

Nyamuk demam berdarah biasanya beraktifitas pada pagi hari dan sore hari, sedangkan nyamuk malaria beraktifitas pada pagi, siang sore maupun malam hari.

 

Mengakhiri itu, Jubair Rumakat mengatakan Kaimana menuju Elminasi Malaria, pihaknya sangat berharap dengan dukungan dari Masyarakat, di tahun 2029 Kaimana sudah bebas dari kasus Penyakit Malaria. (JRTC-R1)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan