Boat TIM Monitoring Bappeda Tenggelam

0
WhatsApp Image 2018-11-26 at 20.58.31

Salah satu korban tenggelamnya boat tim monitoring Bappeda Kab. Kaimana saat antarkan ke RSUD Kaimana menggunakan mobil ambulance. | Foto: ARJ-KT


KAIMANA, KT – Boat milik tim monitoring Bappeda Kabupaten Kaimana tenggelam diperairan Yarona distrik Buruway Kabupaten Kaimana,  pada minggu 25 November 2018 tepat jam 18.47 WIT. Boat naas ini digunakan saat melakukan kegiatan monitoring oleh Bappeda Kabupaten Kaimana. Tidak hanya Bappeda, termasuk dalam tim ini ada staf dari Inspektorat, dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Kaimana, untuk melakukan monitoring di beberapa kampung yang ada di Distrik Buruway.

Kegiatan monitoring ini dilakukan di kampung Esania, Yarona, Kambala, Adi Jaya KM 9 dan Adi Jaya desa. Setelah melakukan monitoring, tim yang berjumlah 9 orang ini, bertolak menuju kota Kaimana dari kampung Adi Jaya desa, tepat pukul 17.00 WIT. Namun dalam perjalanan, karena melihat sunset yang indah maka tim mampir sebentar di pulau Karawatu untuk melakukan foto selfi.  Setelah melakukan foto selfi, kurang lebih beberapa menit, tim bertolak menuju kota kaimana tepat jam 18.00 WIT.

“Pada saat kami berangkat dari pulau karawatu, cuaca cerah dan bagus tidak ada masalah. Namun kurang lebih 47 menit perjalanan, tiba-tiba cuaca berubah menjandi gelap disertai hujan dan angin kencang. Posisi tersebut, sudah tidak memungkikan kami untuk balik, ke arah pulau, karena sudah dekat dengan Kaimana dan dalam perjalanan kami dihantam ombak. Ombak yang pertama, air masuk cukup banyak kedalam boat. Namun teman-teman mencoba mengeluarkan air tersebut,namun upaya kami sia-sia, karena datang ombak susulan yang lebih besar, hingga menggenangi boat yang kami tumpangi. Sehingga kami semua yang ada dalam boat, memilih meninggalkan boat dengan memegang jirigen,” jelas Cory Corputti (40) salah satu korban tenggelam yang berhasil, diwawancarai oleh Kabar Triton di RSUD Kaimana, Senin (26/11) kemarin.

Lebih jauh Cory mengakui, hal ini terjadi bukan karena faktor kelalaian akan tetapi, lebih kepada faktor alam. Walau demikian dirinya berharap kepada para pemilik boat sewaan, untuk selalu menyediakan life jacket didalam boat yang akan dipakai oleh penyewa. “Hal ini murni karena faktor alam, jadi ini murni kecelakaan tidak bisa dikatakan suatu faktor kelalaian. Saya bersyukur, karena teman-teman memilih meninggalkan boat, karena saya sendiri setelah kecelakaan tersebut tidak lagi bersama dengan teman-teman. Pada pagi hari saya tidak bisa pastikan jam berapa, kami mendengar suara longboat dan Puji Tuhan, jaraknya tidak terlalu jauh dari kami. Dengan sisa tenaga yang ada saya mencoba, membanting kaki degan tujuan agar mereka bisa melihat percikan airnya. Setelah melakukan Puji Tuhan, akhirnya boat yang melintas tersebut, mendekati kami dan menolong serta mengevakuasi kami menuju kota Kaimana,” terangnya dengan berlinang air mata.

Setelah dievakuasi, para korban boat naas tersebut dilarikan ke RUSD Kaimana untuk mendapat perawatan yang intensif. Dari data yang kami peroleh di RSUD Kaimana, nama-nama korban antara lain, Maya Samay (30), Ija Sari Alwi (26), Irma Kurita (29), Abubakar Laturaw (37), Cory Corputti (40), Sugiyono (50), Abidin Fenetiruma, Haris, Musa (54).

“Rata-rata para korban ini semua masuk ke RSUD dengan keluhan lemas, karena kecapaian memeprtahankan diri di air. Ada beberapa memang yang mengalami kemerah-merahan dibadan, hal ini mungkin karena tumpahan BBM yang cukup lama. Penanganan yang kami lakukan, dengan memberikan infus kepada mereka, sambil kita observasi untuk keluhan tambahan lainnya,” jelas Dr. Yoan yang bertugas di IGD RSUD Kaimana. (ARJ-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan