Kalimantan Timur Juara Umum Pesparani I * Papua Barat Raih 5 gold dan 5 Silver
AMBON, KT– Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional I di Kota Ambon resmi ditutup, Kamis (1/11/2018). Penutupan yang berlangsung di lapangan Merdeka Ambon itu didahului dengan Misa Conselebrasi Kudus yang dipimpin oleh Uskup Agung Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C, didampingi Uskup Pontianak, Uskup Palangkaraya dan puluhan imam.
Pada acara penutupan, Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise dalam sambutannya mengatakan, dengan prestasi yang sudah ditampilkan oleh masing-masing kontingen dari seluruh provinsi, yang mendapatkan juara tetaplah berkarya untuk menyanyikan pujian bagi Tuhan. Sementara yang tidak mendapat juara, jangan berkecil hati, tetapi teruslah berkarya untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.
“Untuk yang menang saya mengucapkan selamat semoga dapat terus ditingkatkan pada Pesparani tahun-tahun mendatang,” pesannya.
Selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dirinya pada kesempatan itu juga menitipkan anak dan perempuan bagi para peserta Pesparani, agar peduli terhadap tingkat kekerasan anak dan perempuan yang saat ini masih tinggi di negara ini.
Senentara itu, Gubernur Maluku, Said Assagaff mengungkapkan, Pesparani Nasional I di Kota Ambon saat ini, benar-benar membuktikan Maluku sebagai Laboratorium umat beragama.
Dirinya menekankan tiga point penting pada Pesparni ini, diantaranya hidup orang basudara telah jadi kekuatan besar untuk membangun kekuatan antar umat beragama di Maluku, di mana ke depan Indonesia merupakan rumah yang aman bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, lanjut Assagaff, sejarah telah mencatat dari Tanah Maluku Api Injil Pesparani dimulai walaupun akan berakhir namun semangat persaudaraan tidak boleh putus. “Semangat persaudaraan harus abadi sesuai dengan lagu dan pujian yang dikumandangkan dalam Pesparani ini,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, Pesparani sekarang setara dengan MTQ, Pesparawi Kristen yang mana menembus batas-batas perbedaan dan menyatukan umat beragama di Indonesia.
Ketua panitia Pesprani Nasional I Kota Ambon, Zeth Sahuburua mengatakan sejak dibuka sampai dengan penutupan kemarin malam, perlombaan 12 mata lomba berjalan dengan baik.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada denominasi agama lain yang sudah berkenan mempersiapkan sarana pendukung untuk digunakan sebagai tempat lomba.
Dalam perlombaan tersebut keluar sebagai juara umum, Kontingen Provinsi Kalimantan Timur dengan total nilai 299 dan akan memperoleh dana pembinaan sebesar Rp. 50juta. Sementara untuk Papua Barat memperoleh 5 Gold dan 5 Silver.
Prestasi ini boleh dikatakan cukup gemilang, karena Papua Barat bisa meraih 5 gold dan menyisihkan beberapa provinsi lainnya. Ke lima gold itu disumbangkan dari kategori Paduan Suara Dewasa Pria, Paduan Suara Dewasa Wanita, bertutur kitab suci, Gregorian Anak serta Paduan Suara Dewasa Campuran.
Sementara untuk Silver, diraih dari Nomor Paduan Suara Anak (PSA), Mazmur Anak, Mazmur Remaja, Mazmur Dewasa dan Gregorian Dewasa. Selain dana pembinaan, peserta juga akan.mendapatkan sertifikat. Untuk diketahui, Kontingen Papua Barat mengirimkan sekitar 200 peserta dengan mengikuti 12 mata lomba.
Sekedar diketahui, Pesparani Nasional I di Kota Ambon, dibuka oleh Menteri ESDM dan Energi, Ignasius Jonan mewakili Presiden RI, 27 Oktober 2018 diikuti 34 Provinsi yang ada di Indonesia dengan peserta sebanyak 12 ribu orang.(DAR-R2)