Bangun Kesepahaman, Bawaslu Kaimana Gelar Bimtek
Ketua Bawaslu Kaimana, Karolus Kopong Sabon, SE Didampingi Kapolres Kaimana saat Memberikan Materi Pada Rakor Persiapan Bimtek. | Foto: ARJ-KT
KAIMANA, KT – Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dan persoalan pada saat pemungutan suara di TPS, maka Bawaslu Kaimana menggelar bimtek kepada penyelenggara pemilu tingkat TPS, PPS maupun KPPS. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah makan Belia, Jl. Utarum – Kaki Air Besar Kaimana.
Ketua Bawaslu Kaimana, Karolus Kopong Sabon, SE ketika dikonfirmasi usai bimtek, Selasa (19/2) mengatakan, bimtek ini merupakan inisiatif Bawaslu Kaimana, untuk mengantisipasi terjadinya miss komunikasi antara penyelenggara pemilu. Kegiatan ini juga diikuti oleh saksi-saksi partai politik peserta pemilu 2019.
“Mungkin untuk beberapa daerah di Provinsi Papua Barat, belum dilakukan kegiatan seperti ini. Dan ini juga merupakan inisiatif kami dari Bawaslu. Kami menganggap penting, karena perlu adanya koordinasi yang baik antara penyelenggara pemilu dengan peserta pemilu. Persoalan yang paling urgent itu ada di TPS. Oleh karena itu, perlu dibangun kesepahaman bersama. Sehingga ketika pada saat pungut hitung terjadi persoalan dan dicarikan solusinya, maka semua penyelenggara tingkat bawah ini sudah paham,” ungkapnya.
Menurutnya, proses paling transparan pada saat pemilu adalah di TPS. Akan tetapi di TPS ini sering terjadi persoalan. Sehingga bimtek ini dilakukan untuk meminimalisir keributan yang ada di TPS. “Mulai dari proses pemungutannya sampai penghitungannya, dan disaksikan banyak orang pula termasuk pemilih. Tetapi yang sering diributkan juga, ditempat yang kategorinya transparan ini. Hal ini berbeda dengan rekap yang dilakukan ditingkat Distrik, dimana rekapannya tertutup karena hanya dihadiri oleh orang-orang yang diundang saja,” terangnya.
Oleh karena itu menurutnya, kesamaan pemahaman dan persepsi perlu dibangun dari sekarang, sehingga pada saat pungut hitung, penyelenggara sudah tidak lagi bingung. “Ini yang kami harapkan agar setelah bimtek ini, semuanya sudah memahami tupoksinya masing-masing. Agar bisa menghindari persoalan yang mungkin saja bisa muncul pada saat pungut hitung,” pungkasnya.(ARJ-R2)
