Terima B1 KWK dari PDI Perjuangan dan NasDem, Risma Siap Daftar ke KPU Kaimana
KAIMANA, KT– Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Rita Teurupun dan Leonard Syakema (Risma), menerima surat rekomendasi berupa B1 KWK dari PDI Perjuangan dan Partai NasDem.
Kegiatan itu belangsung di Sekretariat PDI Perjuangan, Jalan Batu Putih Kaimana, Jumat, (4/9/2020).
Penyerahan B1 KWK tersebut, langsung diserahkan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan, Matias Mairuma dan Ketua DPD Partai NasDem, Simon Petrus Fofid.
Penyerahan surat rekomendasi itu, dihadiri Sekretaris PDIP Perjuangan Papua Barat, Jeffry Reimas, Ketua DPRD Kaimana, Irsan Lee, Ketua Team Pemenang, Anwar Kamakaula, beberapa anggota DPRD Kabupaten Kaimana dari PDI Perjuangan, pengurus DPC PDI Perjuangan dan Partai NasDem Kaimana, para kader partai dan simpatisan.
Ketua DPC Nasdem Simon Fofid dalam pernyataannya mengatakan, rekomendasi yang diberikan partai NasDem, penuh pertimbangan dengan menganalisa kondisi politik yang terjadi di Kaimana.
“Olehnya, karena kondisi itu, pada hari ini, rekomendasi Partai NasDem baru diserahkan langsung kepada bakal pasangan calon, Rita Teurupun dan Leonard Syakema (Risma).
Pada kesempatan yang sama, Sekertaris DPD PDI Perjuangan Papua Barat, Jeffry Reimas menyerahkan Surat rekomendasi kepada Ketua DPC PDIP Kabupaten Kaimana dan selanjutnya dari Ketua DPC PDIP Perjuangan Kaimana, menyerahkannya langsung kepada Rita Teurupun dan Leonard Syakema (Risma).
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Papua Barat, Jeffry Reimas, mengatakan proses perjalanan menuju B1 KWK tidak tertutup, tapi terbuka.
“Kami di daerah diberikan kesempatan untuk duduk bersama-sama membicara siapa calon terbaik. Khusus untuk Papua Barat, lebih khusus lagi di Kabupaten Kaimana, yang mendaftar ke PDI Perjuangan cukup banyak. Mengapa Kaimana bisa lebih dahulu menerima rekomendasi ini, karena Kaimana memiliki 6 kursi DPRD,” tegasnya.
Dikatakan, rekomendasi ini diberikan oleh DPP langsung dari Jakarta. Dalam rekomendasi ini, bentuk kertasnya tidak bisa ditiru oleh siapapun karena berhologram.
“Dari kami cuma satu, karena prosesnya pun cukup panjang. Karena PDI Perjuangan itu sangat jelas, bukan omong kosong,” pungkasnya.(REN/SEN-R1)