Terkendala Peralatan, Batik Kaimana Sulit Berkembang
KAIMANA, KT – Sejak beberapa waktu yang lalu, kampung Trikora Kabuapten Kaimana sudah membentuk beberapa kelompok usaha, khususnya usaha batik. Namun sampai dengan sekarang ini, kelompok usaha ini belum bisa meproduksi batik sesuai dengan pesanan yang sudah ada. Hal ini terkendala pada belum adanya peralatan penunjang untuk usaha batik.
Hal ini ungkapkan Kepala Kampung Trikora Distrik Kaimana, Frederikus Ojonggai saat dikonfirmasi di Kaimana Beach Hotel, Jumat, (30/11) kemarin. Dirinya menegaskan bahwa; selama ini kelompok usaha ini masih terbatas dalam memproduksi batik ciri khas Kaimana. Namun hal ini tidak meruntuhkan semangat kelompok usaha batik kampung Trikora, karena baik kelompok usaha maupun pemerintah kampung sedang melakukan upaya-upaya untuk mendatangkan peralatan ini.
“Kalau SDM, kami telah miliki. Namun sampai sekarang ini, peralatan dalam membuat batik tersebut sangat kurang. Sehingga produksinya pun masih sangat terbatas, karena sesuai dengan peralatan yang tersedia. Hasil karya dari kelompok ini juga sudah sangat bagus, karena waktu itu, mereka dilatih oleh pelaku usaha serupa yang sudah berhasil dalam usahanya batik ini. Sehingga terkait SDM kami tidak ragu,” ujarnya.
Sebelumnya pelatihan yang sudah dilakukan tersebut khusus untuk membuat bati motif Kaimana. Pelatihan ini digelar selama 15 hari, dan telah membuahkan hasil yang sudah dirasakan saat ini oleh masing-masing kelompok. Dari usaha hingga saat ini, kelompok batik Kampung Trikora ini telah memproduksi bati motif Kaimana sebanyak 20 lembar. Sementara batik khusus untuk taplak meja, kelompok sudah berhasil memproduksi 30 lembar. Namun sampai saat ini belum bisa dijual, karena produkisnya masih sangat terbatas.
Sementara sasaran kelompok usaha ini adalah sekolah-sekolah dan juga OPD-OPD yang ada di Kaimana. Tidak hanya itu, bahkan kelompok usaha ini juga sudah menentukan pasaran yang nantinya akan ditembusinya, seperti Surabaya, Jakarta dan Jayapura. “Saya telah memiliki tekad yang besar untuk membawa batik Kaimana ke luar daerah, dan kalau bisa menembus pasar perdagangan yang besar. Karena batik motif Kaimana ini merupakan salah satu batik yang sedang dicari saat ini, karena menggangkat tentang keunikan dan budaya adat istiadat orang Kaimana,” uangkapnya.
Oleh sebab itu, dirinya berharap agar pemerintah daerah melalui dinas terkait, maupun pemerintah porvinsi, bisa memberikan perhatian terhadap kebutuhan kelompok batik ini. “Kami berharap agar, pemerintah daerah Kaimana dan juga pemerintah provinsi Papua Barat untuk bisa melihat kebutuhan kami ini. Karena yang sangat kami butuhkan saat ini adalah peralatan pendukung. Kalau peralatan sudah ada, saya yakin kami bisa memprodukisnya dalam jumlah yang besar, baik untuk masyarakat di Kabupaten Kaimana, tetapi juga untuk masyarakat yang ada di wilayah lainnya di Indonesia ini,” tuturnya. (DAR-R2)